Pengaruh intensitas latihan seni teater terhadap konsep diri crew Teater Metafisis Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang
Basyir, Muhammad Abdul (2017) Pengaruh intensitas latihan seni teater terhadap konsep diri crew Teater Metafisis Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
104411001.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Teater adalah suatu karya seni yang memproyeksikan realitas kehidupan yang dipentaskan diatas panggung. Seni teater tidak hanya mengedepankan keaktoran sebagai ujung tombak dalam pementasan, namun dalam teater sangat mengedepakan Team Work, seni teater menggabungkan unsur-unsur audio, visual, dan kinestetik (gerak) yang meliputi bunyi, suara, musik, gerak serta seni rupa. Teater memiliki aspek-aspek yang terkandung dalam prosesnya berupa: bedah naskah, pemeranan (casting), meditasi, keaktoran, musik, proses kerja kelompok. Metode-metode tersebut dilakukan untuk mengasah kesadaran dari tiap anggota pekerja dalam teater sehingga dapat teraplikasi secara otomatis di kehidupan sehari-hari.
Aspek struktur dari teori Rogers kunci konsep strukturalnya adalah the self. Menurut Rogers, the self adalah aspek pengalaman fenomenologis. Pengalaman fenomenologis adalah salah satu aspek dari pengalaman manusia yang ada di dunia, yaitu salah satu yang memenuhi pengalaman sadar individu adalah pengalaman mengenai dirinya sendiri atau self. Meskipun self berubah, self selalu mempertahankan, mengintegrasi, dan mengorganisasi kualitas pola pengalaman fenomenologis. Disebabkan karena kualitas organisasi bertahan sepanjang waktu dan memberikan ciri kepada individu, maka self merupakan struktur kepribadian. Penggunaan istilah self oleh Rogers merujuk pada konsep diri manusia yang sadar.
Jika diuraikan secara cermat, teater memiliki beberapa metode yang dapat diaplikasikan di kehidupan nyata. Seseorang yang aktif berlatih teater, secara berangsur-angsur akan menemukan konsep diri dan peka terhadap keadaan dirinya, karena di dalam teater hal yang paling penting adalah bagaimana seorang individu dapat menumbuhkan semangat untuk membuat sesuatu dengan baik, rasa percaya diri, melatih disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab. Menghargai orang lain dan mempelajarinya lewat perwatakan tokoh-tokoh dalam naskah lakon. Mengasah kemampuan menganalisa, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Mengasah keberanian bertanya, menjawab, berpendapat atau menyatakan sesuatu dengan jelas dan rinci.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang “Pengaruh Intensitas Latihan Seni Teater Terhadap Konsep Diri crew Teater Metafisis Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang” diperoleh nilai Sig sbesar 0,000 < 0,05, yang berarti seni teater berpengaruh sangat signifikan terhadap konsep diri. Hasil tersebut menunjukan bahwa seni teater dapat dijadikan sebagai pembentukan jati diri seseorang. Dengan demikian jelas, bahwa pemahaman merupakan unsur psikologis yang penting dalam belajar. Pemahaman yang bersifat kreatif, akan menghasilkan imajinasi dan kesadaran yang terasah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konsep diri; Seni teater |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 152 Perception, movement, emotions, drives 700 The arts > 790 Recreational and performing arts > 792 Stage presentations |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76236 - Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Mohamad Akyas |
Date Deposited: | 29 Jun 2018 01:09 |
Last Modified: | 19 Jun 2021 03:31 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7887 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year