Mengusap kepala anak yatim : kajian Ma’ānil Ḥadīs
Adawiyah, Robiatul (2018) Mengusap kepala anak yatim : kajian Ma’ānil Ḥadīs. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
134211112.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Islam sangat melindungi dan memperhatikan kaum yang lemah seperti anak yatim, psiklogis anak yatim berbeda dengan psikologis anak-anak pada umumnya yang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua yang lengkap. Pada masa Jahiliyah anak yatim diperlakukan dengan semena-mena dan terżalimi, Allah mengutus Nabi Muhammad Saw. yang mana beliau adalah seorang Nabi Saw. terlahir dalam keadaan yatim, Nabi Saw. memposisikan diri beliau sebagai ayah dari anak-anak yatim Abal Yatama.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kegiatan masyarakat di beberapa daerah yang melakukan kegiatan mengusap kepala anak yatim pada setiap hari Asyura atau sepuluh Muharram. Mengusap kepala anak yatim memberikan dampak yang sangat yang positif bagi yang mengusap maupun yang diusap. Dan manfaat mengusap kepala anak yatim yang ditinjau dari sisi psikologis mereka. Istilah yatim sendiri diberikan kepada anak yang ditinggal wafat oleh seseorang ayah, dan predikat yatim gugur bersamaan dengan masa balig.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif yang berdasarkan kajian kepustakaan (library research). Sedangkan dalam pengelolaan data, metode yang dilakukan penulis adalah analisis deskriptif. Deskripsi yang dimaksud adalah memaparkan ḥadīs-ḥadīs yang berkaitan dengan mengusap kepala anak yatim serta penjelasan ḥadīsnya. Dan selanjutnya penulis menganalisis kualitas ḥadīs tersebut dari segi sanad maupun matannya. Adapun analisis yang dimaksud dalam penelitian ini, penulis mencoba mengaitkan ḥadīs tersebut dengan menggunakan kajian Ma’ānil Ḥadīs ditinjau dengan beberapa pendekatan diantaranya, pendekatan Bahasa, Psikolog dan Sosial-Historis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan ḥadīs mengenai mengusap kepala anak yatim dari segi sanad memiliki kualitas, daif, hasan ligairihi dan Sahih. Mengenai kegiatan mengusap kepala anak yatim pada waktu tertentu seperti menentukan hanya pada waktu hari Asyura saja tidak ditemukan keterangan dalil yang sahih. namun bukan berarti melakukan kegiatan mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura itu diharamkan melainkan suatu keutamaan memperbanyak ibadah kebajikan pada bulan Muḥarram karena bulan tersebut salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah. Ditinjau dari segi bahasa bahwa makna mengusap kepala anak yatim diartikan dengan makna sebenarnya. secara psikologis bentuk dari kasih sayang yang tulus merupakan wujud nyata kepedulian terhadap mereka serta merupakan komunikasi nonverbal yang dianggap efektif.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mengusap kepala; Anak yatim; Ma’ānil Ḥadīs |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.125 Hadits > 297.1251 Study of Text of Hadith |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Mohamad Akyas |
Date Deposited: | 03 Sep 2018 09:15 |
Last Modified: | 17 Nov 2021 07:35 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8194 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year