Keluarga berencana dalam Tafsir al-Azhar : analisis penafsiran Hamka terhadap QS. al-An’am ayat 151 dalam Tafsir al-Azhar
Afif, Muhammad Luthfi (2018) Keluarga berencana dalam Tafsir al-Azhar : analisis penafsiran Hamka terhadap QS. al-An’am ayat 151 dalam Tafsir al-Azhar. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
134211115.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Keturunan merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia guna bereksistensi di muka bumi. Namun jumlah keturunan yang tidak terkontrol akan memungkinkan menurunnya kualitas diri. Salah satu program yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah keluarga berencana. Program keluarga berencana bertujuan untuk menekan jumlah angka kelahiran serta untuk meningkatkan kualitas dari anak turun. Di Indonesia tepatnya di era pemerintahan presiden Soeharto, program keluarga berencana mulai dipropagandakan guna menekan angka kelahiran anak serta menekan angka kematian ibu dan anak, selain itu faktor ekonomi juga tak luput dari diadakannya program berencana. Hamka ketika saat itu memberikan komentar mengenai program keluarga berencana yang tertuang dalam kitab tafsir al-Azhar surat al-An’am ayat 151.
Fokus penilitian ini adalah (1) Bagaimana penafsiran Hamka dalam surat al-An’am ayat 151 ? (2) Bagaimana relevansi penafsiran keluarga berencana (KB) menurut Hamka dalam surat al-An’am ayat 151 terhadap konteks masa kini ?
Penelitian yang dilakukan ini bersifat Library Research (penelitian kepustakaan). Adapun data yang disajikan guna melengkapi data-data valid skripsi ini berasal dari bahan-bahan yang tertulis. Data-data yang telah terkumpul kemudian dibenturkan dengan landasan teori guna untuk mengetahui hasil dari penelitian ini. Adapun pembahasan dalam skripsi ini memuat antara lain ialah sejarah keluarga berenca, tujuan diadakannya keluarga berencana, serta pandangan hukum Islam tentang keluarga berencana. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui penafsiran yang dikemukakan oleh Hamka dalam tafsirnya serta untuk mengetahui relevansi dari diadakannya program keluarga berencana.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pertama, penafsiran yang dipaparkan Hamka dalam Qs. al-An’am ayat 151 memuat lima point. 1) Larangan berbuat syirik. 2) Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua. 3) Larangan membunuh anak karena takut miskin. 4) Larangan mendekati segala bentuk kekejian. 5) Larangan membunuh satu jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak. Dalam menafsirkan larangan pembunuhan anak karena takut miskin Hamka memasukan permasalahan keluarga berencana dalam tafsirnya. Penafsiran Hamka pada Qs. al-An’am ayat 151 merupakan hasil jawabannya tentang keluarga berencana yang ketika masa pemerintahan presiden Soeharto program tersebut sedang gencar-gencarnya dipropagandakan. Hamka lebih bersifat fleksibel dalam menjawab problematika yang terjadi pada saat itu yakni program keluarga berencana. Kedua, pemikiran Hamka mengenai keluarga berencana mempunyai relevansi yang sangat erat dengan perkembangan keluarga berencana pada jaman sekarang. Hal ini dikarenakan adanya kemaslahatan di balik program keluarga berencana.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keluarga Berencana; Tafsir Al-Qur'an |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1228 Nonreligious subjects treated in the Al-Quran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Mohamad Akyas |
Date Deposited: | 03 Sep 2018 09:18 |
Last Modified: | 17 Nov 2021 07:51 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8196 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year