Perkembangan dan pertumbuhan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan juga Badan Amil Zakat (BAZ) cukup meningkat khususnya di Indonesia seiring dengan munculnya UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Zakat adalah ibadah maaliyah ijtimaiyyah yang memiliki posisi penting, strategis, dan menentukan baik dari sisi ajaran maupun kesejahteraan umat. Untuk meningkatkan sumber pendapatan dana Zakat, Infaq, Shadaqah maupun Waqaf diperlukan suatu strategi dalam perhimpunan dana yang di sebut dengan fundraising. Keberhasilan sebuah organisasi baik LAZ maupun BAZ tergantung dari keseriusannya dalam menjalankan aktifitas fundraising. Oleh karena itu diperlukan strategi perhimpunan dana (fundraising) yang baik agar eksistensi Lembaga Amil Zakat maupun Badan Amil Zakat bisa bertahan lama.
Berdasarkan fakta diatas maka penulis tertari untuk membahas tentang Penerapan Fundraising Zakat, Infaq, Shadaqah dan Waqaf pada Divisi Sosial Tamaddun di KJKS Baituttamwil TAMZIS Wonosobo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu dengan menvumpulkan data-data actual dengan melaksanakan studi kepustakaan dan beberapa literature tertulis.
Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan fundraising pada Divisi Sosial Tamaddun memberikan banyak kontribusi dalam perhimpunan dana ziswaq. Hal itu dapat dilihat dari laporan neraca Baitul Mal Tamaddun. Dana yang berhasil terkumpul pada akhir desember 2012 adalah Rp. 222.208.439 dengan perincian dana yang terkumpul yaitu dana zakat Rp. 117.724.065 ,dana infaq/sedekah Rp. 1.285.850 ,dana non halal Rp. 13.748.430 dan dana waqaf Rp. 89.450.094.