Televisi dan penyiaran merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia modern. Konsumsi akan media ini menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar masyarakat. sayangnya, perkembangan dunia pertelevisian mengalami sedikit permasalahan. Persaingan dalam mengelola televisi untuk menarik perhatian dari khalayak membuat pengelola televisi lebih kreatif dan inovatif dan mementingkan rating dan selera pasar. Sehingga kurang memperhatikan kelayakan isi siaran dari segi kualitas dan kuantitas. Hal ini ditunjukan dengan adanya beberapa program siaran yang memperoleh sanksi administratif dan teguran tertulis dari KPI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui etika penyiaran dan materi dakwah dalam program ‘Rumpi No Secret’ di TRANS TV. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) yang tidak hanya memfokuskan penelitian terhadap komunikasi yang tersurat, namun juga untuk mengetahui komunikasi tersirat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah video tayangan ‘Rumpi No Secret’ episode 13 – 21 September 2016. Berdasarkan data yang diteliti, hasil penelitian menunjukan bahwa etika penyiaran dalam tayangan ‘Rumpi No Secret’ episode 13 – 21 September 2016 yaitu mempunyai kecenderungan membuka aib / kerahasiaan pribadi seseorang yang tidak sesuai dengan aturan etika penyiaran dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Adapun yang menjadi ketidaktaatan dalam etika penyiaran yang diabaikan oleh ‘Rumpi No Secret’ adalah Pasal 13 dalam SPS tentang hak privasi dan Pasal 14 dalam SPS tentang ketentuan permasalahan kehidupan pribadi. Kemudian, materi dakwah dalam isi siaran ‘Rumpi No Secret’ hanya sebagian kecil yang termuat materi dakwah di dalamnya. Ditemukan dalam tujuh episode (13 – 21 September 2016) dari sepuluh scene yang peneliti teliti. Ada dua scene yang mengandung nasihat berkaitan dengan materi dakwah di dalamnya. Pertama, ada di episode 15 September 2016 di scene kedua dengan tema nasihat. Di dalam pembahasan scene kedua ini, Feni Rose sebagai pembawa acara meminta Iis Sugiarto untuk menasihati Egi John yang sedang patah hati. Adapun materi dakwah yang terdapat dalam scene tersebut adalah tentang akhlak kepada Allah (ikhlas), akidah, akhlak kepada Allah (berdoa), ibadah (istikharah), dakwah (bil lisan), tafakur. Kedua, ada di episode 20 September 2016 di scene keenam dengan tema nasihat. Di dalam pembahasan scene keenam ini, Feni Rose sebagai pembawa acara meminta Christine Hakim untuk menasihati kartika Putri, karena Kartika sedang merasa galau tentang pernikahan. Christian Hakim memberikan nasihat tentang jodoh dan pernikahan kepada Kartika Putri. Adapun materi dakwah yang terdapat dalam scene ini adalah pesan dakwah yang mengandung syariat. Hal itu dapat dilihat dalam perkataan Christine terkait shalat istikharah.