Strategi dakwah melalui terapi taubat pada mantan preman dalam membentuk kesalehan individu : studi kasus di Pondok Pesantren Istighfar Perbalan Purwosari Semarang
Wahyuningsih, Ida (2018) Strategi dakwah melalui terapi taubat pada mantan preman dalam membentuk kesalehan individu : studi kasus di Pondok Pesantren Istighfar Perbalan Purwosari Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
SKRIPSI.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Proses dakwah memang seharusnya menyentuh semua lapisan masyarakat, bukan hanya bagi mereka yang sudah matang dalam segi keagamaan, namun juga bagi mereka yang masih belum pada jalan hidayah. Sepertihalnya kehidupan para preman, yang notabene hidup dalam d unia kelam, perlu adanya satu sentuhan dakwah untuk bisa mengentaskan kehidupan mereka menuju jalan kebenaran Islam. Salah satu pihak yang cukup konsen terhadap hal ini adalah Pondok Pesantren Istighfar Perbalan Purwosari Semarang di bawah pimpinan KH. Muh ammad Khuswanto (Gus Tanto) melalui terapi taubat. Menggunakan jenis penilitian kualitatif dengan pendekatan analisis fenomenologis, penelitian ini dilakukan guna mengentahui dua hal terkait permasalahan di atas. Pertama, untuk mengetahui bagaimana dakwah melalui terapi taubat bagi mantan preman dalam pembentukan kesalehan individu di Pondok Pesantren Istghfar Perbalan Purwosari Semarang. Kedua, untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam proses terapi taubat bagi preman di Pondok Pesantren Istighfar Perbalan Purwosari Semarang. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Bahwa stra tegi dakwah yang digunakan di Ponpes Istighfar adalah dengan terapi taubat kepada para mantan preman sejauh ini bisa berjalan dengan baik. Dengan terapi taubat yang diberikan para santri akan memiliki fungsi sebagai kuratif (penyembuhan), preventif (pencegahan) dan konstruktif (pemeliharaan & pengembangan). Dengan demikian fungsi terapi dapat dikembangkan bukan hanya un tuk seseorang yang mengalami kesulitan psikologis tetapi juga pengembangan diri untuk optimalisasi potensi yang dimiliki. Taubat mempunyai hubungan dengan fungsi - fungsi kejiwaan yang dapat mengisi bagian dalam fungsi psikoterapi Islam. Seseorang yang telah melakukan pertaubatan secara bersungguh - sungguh, maka ia akan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan mematuhi segala apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan - Nya dan semakin bertambah kualitas keimanan dan ketakwaannya sehingga kualitas kesha lehan individunya meningkat. Faktor pendukung yang dimiliki oleh Ponpes Istighfar adalah sebagai berikut:, faktor kepemimpinan KH. Muhammad Khuswanto ( Gus Tanto ) , situasi Ponpes Istighfar yang sudah didesain dan disesuaikan dengan karakteristik para manta n preman, adanya kesamaan nasib kehidupan para jamaah lain yang notabene mantan kriminalis, serta dukungan masyarakat sekitar. Terdapat empat hal secara garis besar mengenai faktor penghambat dalam melakukan terapi taubat kepada para mantan preman ini, dia ntaranya faktor SDM yang rendah, faktor ekonomi, faktor keluarga dan juga adanya cap buruk terhadap lingkungan desa Perbalan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Strategi dakwah; Terapi taubat; Mantan preman; Pondok pesantren; Kesalehan individu |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) |
Depositing User: | Fitria Nuraini |
Date Deposited: | 12 Dec 2018 05:20 |
Last Modified: | 22 Jul 2021 03:11 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8703 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year