Uji akurasi Sextant dalam penentuan awal waktu salat Zuhur dan Ashar
Faricahah, Siti Lailatul (2018) Uji akurasi Sextant dalam penentuan awal waktu salat Zuhur dan Ashar. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Siti Lailatul Farichah___1402046006.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (6MB) | Preview
Abstract
Sextant merupakan sebuah alat navigasi yang sering digunakan para pelayar untuk mencari posisi kapal dengan cara mengukur ketinggian benda langit di atas cakrawala. Alat tersebut lebih praktis untuk digunakan mencari ketinggian Matahari daripada alat yang sudah biasa digunakan oleh kalangan akademisi Ilmu Falak. Dalam mencari ketinggian Matahari bergantung pada keadaaan cuaca yang cerah. Pengaplikasian Sextant dalam mencari tinggi Matahari menggunakan metode langsung baca pada busur derajat dan busur menit. Sistem pengkoreksian Sextan yaitu dengan menggunakan rumus koreksi dari data Daftar ilmu pelayaran (DIP). Skripsi ini mengkaji dua permasalahan dalam Sextant yaitu: 1) pengaplikasian Sextant dalam penentuan awal waktu salat Zuhur dan Ashar, dan 2) tingkat keakuratan Sextant dalam penentuan awal waktu salat Zuhur dan Ashar. Penulis dalam melakukan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan penelitian lapangan, dalam artian penulis melakukan observasi untuk mengumpulkan data-data primer. Adapun data sekundernya diperoleh dengan buku panduan penggunaan Sextant dan bubuku-buku yang berkaitan tentang sextant, Daftar Ilmu Pelayaran (DIP), data Ephemeris 2018 dan literatur lain yang berkaitan langsung dengan Sextant. Data yang terkumpul dari observasi dianalisis oleh penulis dengan metode analisis deskriptif uji akurasi, yaitu menggambarkan hasil penelitian dari Sextant yang dikomparasikan dengan Theodolite dalam penentuan ketinggian Matahari yang berkaitan dengan awal waktu salat Zuhur dan Ashar. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menghasilkan selisih waktu Zuhur yaitu dari 0˚ 02’ 00” sampai 0˚ 08’ 55” dan untuk waktu Ashar yaitu 0˚ 02’ 03” sampai 0˚ 10’ 20”. Kemelencengan tinggi sejati antara Sextant yang dikoreksi menggunakan Daftar Ilmu Pelayaran (DIP) dengan Theodolite yang dikoreksi dengan Ephemeris terdapat selisih relatif sedikit. Selisih waktu Zuhur 0˚ 10’ 20” sampai 00˚15’07,04”. Selisih waktu Ashar yaitu 0˚ 03’ 31,92”sampai 0˚ 12’ 18,75”. Dari hasil kemelencengan tersebut menunjukkan bahwa Sextant masih akurat karena nilai kemelencengan tidak melebihi 1 derajat. Akurasi 1 derajat berdasarkan kajian pelayaran.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sextant; Tinggi matahari, Waktu shalat |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 522 Techniques, equipment, materials |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Fuad Hasyim |
Date Deposited: | 28 Dec 2018 07:10 |
Last Modified: | 03 Jul 2021 06:51 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8909 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year