Analisis pengaruh perbedaan lintang terhadap lama waktu salat
Ahmad, Auzi’ni Syukron Kamal (2018) Analisis pengaruh perbedaan lintang terhadap lama waktu salat. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo Semarang.
lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (14MB) | Preview
Abstract
Salat merupakan salah satu ibadah yang memiliki dimensi ruang dan waktu. Artinya setiap tempat memiliki waktu salat yang berbeda tergantung posisi lintang dan bujurnya. Bumi kita ini berputar pada porosnya, tidak sepenuhnya dalam keadaan lurus melainkan miring 23°27’ dari bidang ekliptika, sehingga menyebabkan adanya perbedaan lama siang dan malam pada waktu tertentu dan daerah lintang tertentu. Secara tidak langsung, waktu salat pun juga mengalami perbedaan lama waktu tergantung letak lintang tempat berada. Tentunya perbedaan lama waktu salat antar daerah yang berbeda lintang tempat dapat dihitung dengan pendekatan rumus trigonometri ephemeris. Penelitian ini menjawab permasalahan mengenai bagaimana pengaruh perbedaan lintang tempat terhadap lama waktu salat, dan bagaimana pengaruh perbedaan lintang tempat terhadap perbedaan lama waktu salat. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan observatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah librari riset dan observasi. Data primer yang digunakan adalah hasil observasi data perhitungan lama waktu salat, dan buku-buku tentang falak. Adapun data sekundernya adalah data ephemeris, dan dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ada dua hal. Pertama, bahwa pada daerah 60° LU sampai 60° LS, lama waktu zuhur antara 6 jam 43 menit sampai 0 jam 52 menit, lama waktu asar 4 jam 46 menit sampai 2 jam 4 menit, lama waktu magrib antara 2 jam 45 menit sampai 1 jam 8 menit, lama waktu isya 4 jam 35 menit sampai 12 jam 22 menit, lama subuh 3 jam 1 menit sampai 1 jam 16 menit. Saat matahari berada di utara (deklinasi positif), lama waktu zuhur dan asar tergolong panjang di daerah yang lintangnya mendekati kutub utara dan semakin pendek saat menuju ke selatan. Adapun lama waktu isya kebalikan dari zuhur, yaitu semakin panjang ketika nilai lintang mendekati kutub selatan. Sedangkan lama waktu magrib, dan subuh, lebih panjang di daerah yang lintangnya mendekati kutub baik utara maupun selatan dan semakin pendek di daerah yang lintangnya mendekati khatulistiwa. Adapun saat posisi matahari di selatan, maka zuhur dan asar mengalami waktu yang semakin panjang ketika nilai lintang menuju ke selatan, dan isya mengalami waktu yang semakin singkat ketika nilai lintang menuju ke selatan. Kedua, perbedaan lama waktu salat zuhur, magrib, isya dan subuh pada setiap 10° lintang tempat semakin besar ketika mendekati kutub baik kutub utara maupun selatan. Sedangkan nilai perbedaan lama waktu asar, semakin besar di daerah dekat kutub dan khatulistiwa.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waktu shalat; Garis lintang |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Fuad Hasyim |
Date Deposited: | 17 Jan 2019 00:39 |
Last Modified: | 17 Jan 2019 00:39 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8942 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year