Sistem transaksi “néngéri” di Pasar Bandungan Kabupaten Semarang dalam perspektif ekonomi Islam
Pahlevi, Hafizh Syah Reza (2018) Sistem transaksi “néngéri” di Pasar Bandungan Kabupaten Semarang dalam perspektif ekonomi Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
10. Skripsi Lengkap (2).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Pasar merupakan area tempat jual beli barang dimana antara orang-orang yang saling memiliki kebutuhan bertemu. Seorang produsen menawarkan barangnya untuk dijual guna mendapatkan penghasilan, dan yang lain membutuhkan untuk membeli barang tersebut. Dalam sebuah pasar akan terbangun suatu pola dan kebiasaan khusus antar pelaku pasar yang membenntuk sebuah mekanisme dan mata rantai. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis memilih pasar sayur Bandungan sebagai objek alasannya karena penulis melihat adanya pola tersebut. Adapun pola distribusi sayur sampai ke tangan konsumen akan melalui beberapa jalur distribusi. Rumusan penelitian ini adalah tentang mekanisme sistem transaksi “néngéri” di pasar Bandungan Kabupaten Semarang dalam perspektif ekonomi Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sumber data yang digunakan sumber data primer. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan para petani penjual sayur, pelaku nengeri, pedagang besar, pedagang pengecer, dan konsumen di pasar Bandungan. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan: Mekanisme sistem transaksi “nêngeri” yang ada di pasar Bandungan Kabupaten Semarang terjadi ketika petani telah sampai di pasar dan barang dagangannya ditandai oleh makelar menggunakan selendang. Adapun harga yang ditawarkan petani kepada makelar sesuai dengan harga umum yang berlaku di pasar Bandungan. Harga sayur bisa mengalami perubahan tergantung pada ketersediaan jumlah pasokan sayuran di pasar. Jika jumlah pasokan sayuran sejenis sudah melimpah, maka harganya akan turun, begitu pula sebaliknya. Setelah petani dan makelar saling menyepakati harga, maka barang akan dijualkan kepada pedagang besar, kemudian makelar akan mendapat upah dari pedagang besar. Dilihat dari perspektif ekonomi Islam, transaksi “néngéri” di Pasar Bandungan juga tidak termasuk ke dalam jual-beli yang dilarang dalam Islam. Meskipun jika sebenarnya tanpa melalui makelar bisa lebih ekonomis, namun karena ada pola yang telah terbangun sejak lama, maka ikatan antar agen pasar tidak bisa menyimpang jauh dari pola tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pasar tradisional; Jual beli; Tradisi masyarakat; Ekonomi Islam |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics 300 Social sciences > 380 Commerce, communications, transport > 381 Internal commerce (Domestic trade) |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > 60202 - Ekonomi Syariah (Ekonomi Islam) (S1) |
Depositing User: | Fitria Nuraini |
Date Deposited: | 08 Feb 2019 08:10 |
Last Modified: | 23 Jul 2021 06:05 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8990 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year