Tesis ini merupakan hasil penelitian komparatif pustaka dari kebijakan BSNP 2006 dengan Dirjen Bimbaga Islam tentang penerapan KKM PAI SD dan penelitian lapangan yang obyeknya di SD Negeri se Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Jenis penelitian kualitatif dengan banyak menggunakan logika hipotik verifikasi dan analisis dokumen.

Masalah yang menjadi fokus penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu : 1) Bagaimana model penilaian kelas menurut BSNP 2006 pada PAI – SD. 2) Bagaimana penerapan KKM pada mapel PAI – SD se Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal.

Tujuan penelitian menggunakan pendekatan normatif untuk mengetahui penilaian kelas standar BSNP 2006 bagi PAI SD dan sekaligus sebagai kajian informasi bagaimana penerapan KKM pada mata pelajaran PAI – SD. Data dikumpulkan melalui dokumentasi dengan bobot intensitasnya kajian eksistensi, esensi dan substansi, wawancara, observasi, analisis dokumen.

Temuan-temuan penelitian terhadap kebijakan BSNP 2006 yaitu menyamakan penilaian kelompok mapel agama dengan akhlak mulia dan kewarganegaraan. Tentu bagi PAI ada aspek yang tertinggal adalah membaca dan menulis huruf al quran serta aspek amaliyah pada ranah afektif. Hal ini bertolak dengan konsep acceptable. Bahwa dasar yang sangat esensi untuk menerapkan KKM adalah riwayat nilai. Selama ini GPAI SD se Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tergoyahkan karena ada dua institusi (BSNP dan Dirjen Bimbaga Islam) ketika hendak menentukan KKM PAI. Akhirnya dapat disepakati dengan difasilitasi Pengawas Pendidikan Agama Islam Depag (Kementrian Agama) adanya ketentuan keseragaman penerapan normatif enam koma nol. BSNP 2006 tidak lebih rinci memberikan rambu-rambu proses penilaian, justru selanjutnya BSNP 2006 menyejajarkan sama penilaian agama Islam, Kristen, Katolik, Protestan dan Hindu. Hasil akhir penelitian ini bahwa GPAI yang dibawah naungan Diknas (Pemkot/Pemda) belum sepenuhnya berkiblat pada Kementrian Agama dalam mengikuti teknis edukatif dan administrasi dalam menerapkan KKM PAI – SD. Penelitian ini dapat memberikan wawasan baru bagi pemangku kebijakan baik di Kementrian Agama maupun di Diknas.