Skripsi ini membahas tentang korelasi antara intensitas mengikuti kegiatan keagamaan dengan perilaku keberagamaan siswa MA Uswatun Hasanah Semarang tahun pelajaran 2012/2013. Kajian skripsi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kegiatan keagamaan yang diadakan di MA Uswatun Hasanah, namun pelaksanaannya kurang berjalan dengan tertib. Selain itu, masih banyak siswa MA Uswatun Hasanah Semarang yang perilaku keberagamaannya belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Studi dalam penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana Intensitas Mengikuti Kegiatan Keagamaan Siswa MA Uswatun Hasanah Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013? (2) Bagaimana perilaku keberagamaan siswa MA Uswatun Hasanah Semarang tahun pelajaran 2012/2013? (3) Adakah Korelasi antara Intensitas Mengikuti Kegiatan Keagamaan dengan Perilaku Keberagamaan Siswa MA Uswatun Hasanah Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013?
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis product moment, subyek penelitian sebanyak 62 responden, yang terdiri atas kelas X dan XI MA Uswatun Hasanah Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Adapun metode pengumpulan data menggunakan: metode angket, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian yang terkumpul dianalisis. Pengujian hipotesis penelitian dengan analisis korelasi product moment. Peneliti membuat angket yang berjumlah 40 item pertanyaan yang terdiri dari 16 pertanyaan untuk Intensitas Mengikuti Kegiatan Keagamaan dan 24 pertanyaan untuk perilaku keberagamaan siswa yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas mengikuti kegiatan keagamaan siswa MA Uswatun Hasanah Semarang tahun pelajaran 2012/2013 termasuk dalam kategori “cukup” dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 48,76. Adapun perilaku keberagamaan siswa MA Uswatun Hasanah Semarang tahun pelajaran 2012/2013 termasuk dalam kategori “cukup” dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 74,71.
Hasil analisis uji hipotesis menggunakan rumus product moment menunjukan bahwa nilai r hitung = 0,733, dimana indeks korelasi tersebut bertanda positif dan termasuk dalam kategori kuat/tinggi. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima, yakni ada korelasi yang positif antara variabel X dan variabel Y. Jadi dapat disimpulkan semakin tinggi intensitas mengikuti kegiatan keagamaan, maka semakin baik pula perilaku keberagamaannya. Sebaliknya semakin rendah intensitas mengikuti kegiatan keagamaan maka semakin rendah pula perilaku keberagamaan siswa.