Model kepemimpinan kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah (MBS) di Madrasah Aliyah NU Banat
Khoiri, Nur Model kepemimpinan kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah (MBS) di Madrasah Aliyah NU Banat. In: Dikusi dosen. (Unpublished)
Nur_Khoiri_Model_Kepemimpinan_dalam_MBS.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (282kB) | Preview
Abstract
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam permendiknas no 13 tahun 2007 disebutkan bahwa: kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan salah satu bentuk pendekatan manajemen yang kondusif di sekolah sehingga dapat mengakomodasi seluruh keinginan sekaligus memberdayakan berbagai komponen masyarakat secara efektif, guna mendukung kemajuan dan sistem yang ada di sekolah. Rumusan masalah penelitian ini ialah: 1) Bagaimanakah gambaran kualitas umum sekolah di bawah kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah NU Banat Kudus. 2) Ketrampilan kepemimpinan (leadership skills) apa saja yang dimiliki oleh kepala Madrasah Aliyah NU Banat Kudus. 3) Aspek–aspek kepemimpinan yang mendapat perhatian kepala Madrasah Aliyah NU Banat Kudus. 4) Bagaimanakah keterlibatan stakeholder sekolah dalam kegiatan-kegiatan kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala Madrasah Aliyah NU Banat Kudus. 5) Bagaimanakah kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap kinerja stakeholder Madrasah Aliyah NU Banat Kudus. 6) Model kepemimpinan kepala sekolah apa yang dipraktikkan dalam mengilementasikan manajemen berbasis sekolah (MBS) di Madrasah Aliyah NU Banat Kudus. Kerangka metodologis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Kualitas umum MA NU Banat Kudus yang mencakup kualitas penyelenggaraan sekolah, kualitas hubungan kerja yang ada di sekolah, dan kualitas prestasi siswa termasuk baik. Dari angket yang dikembalikan, 76.92% responden menyatakan bahwa kualitas penyelenggaraan sekolah termasuk baik, 53.83% responden menyatakan kualitas hubungan kerja di sekolah mereka dan kualitas prestasi siswa MA NU Banat Kudus termasuk baik. 2) Secara ringkas menurut pendapat responden, Ketrampilan kepemimpinan (leadership skills) apa saja yang dimiliki oleh kepala Madrasah Aliyah NU Banat Kudus, diantaranya kompeten dalam membuat keputusan (58.99%), mengatur waktu (58.99%), memecahkan masalah (51.28%), berkomunikasi (43.58%), mengambil resiko dalam membuat keputusan (61.53%), membaca situasi riil sekolah (58.99%), menghadapi perubahan (51.29%), memahami kebutuhan siswa (51.28%), komitmen terhadap belajar seumur hidup (51.28%), komitmen terhadap kepemimpinan yang etis (48.71%), sikap dan pandangan yang positif terhadap siswa dan masa depan (56.41%), dan disiplin (64.11%). Disamping itu, kepala sekolah MA NU Banat Kudus dinilai oleh responden sangat kompeten dalam merumuskan tujuan-tujuan sekolah (53.86%), komitmen untuk mendapatkan yang terbaik (71.80%), dan rasa percaya diri (53.86%). Dari jawaban yang diberikan oleh responden terlihat bahwa kepala sekolah MA NU Banat Kudus sangat memberi perhatian terhadap usaha membangun visi sekolah bersama (71.80%), menetapkan misi sekolah (64.11%), mengevaluasi kemajuan sekolah dan prestasiprestasi yang diperoleh (48.73%), dan mempromosikan pembelajaran yang berorientasi pada standar (51.29%). 3) Aspek-aspek kepemimpinan yang mendapat perhatian dari kepala sekolah adalah dalam mempromosikan pengambilan keputusan bersama (58.98%), menyelaraskan kinerja guru dan staf (51.29%), menentukan program-program dan sasaran-sasaran dari pengembangan sekolah (56.42%), merencanakan strategi kerja melalui kerja tim/kelompok (53.86%), mengatur program-program instruksional sekolah (56.42%), mendefinisikan standar-standar pencapaian bagi tugas-tugas akademik siswa (61.53%), mengembangkan program-program pengembangan bagi staf sekolah (51.29%), mengawasi kegiatan-kegiatan pembelajaran di kelas (46.16%), meningkatkan partisipasi dan keterlibatan orangtua dalam kegiatan-kegiatan sekolah (74.36%), dan meningkatkan hubungan sekolah dan masyarakat (46.16%). 4) Dari jawaban yang diberikan oleh responden terlihat bahwa stakeholder sekolah MA NU Banat Kudus terlibat dalam kegiatan-kegitan kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah seperti dalam membangun visi bersama sekolah (56.41%), menetapkan misi sekolah (48.72%), proses pengambilan keputusan berkenaan dengan program-program sekolah (46.16%), mengevaluasi kemajuan sekolah dan prestasiprestasi yang diperoleh (51.28%), menentukan program-program dan sasaran-sasaran dari pengembangan sekolah (33.33%), merencanakan strategi kerja melalui kerja tim/kelompok (46.16%), mengatur program-program instruksional sekolah (43.58%), dan mendefinisikan standar-standar pencapaian bagi tugas-tugas akademik siswa (46.16%). 5) Dari jawaban yang diberikan responden diketahui bahwa pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja stakeholder sekolah biasanya nampak dalam hal menciptakan visi bersama tentang tujuan sekolah (51.29%), perilaku-perilaku yang positif (58.98%), komitmen terhadap pekerjaan (46.17%), moral kerja dalam melaksanakan pekerjaan (51.28%), kinerja kerja dalam melaksanakan pekerjaan (51.28%), tanggungjawab terhadap pekerjaan (43.59%), pengambilan keputusan secara bersama (43.59%), kerja tim dalam melaksanakan pekerjaan (61.53%), inovasi dalam melaksanakan pekerjaan (46.16%), kreativitas dalam melaksanakan pekerjaan (43.59%), ketrampilan dalam menyelesaikan masalah (43.59%), interaksi antar pribadi (61.54%), mengatasi konflik (conflict management) (48.72%), menyelesaikan konflik (conflict resolution) (56.41%), antusiasme dalam memperbaiki diri (51.28%), konsep diri terhadap evaluasi kerja (48.73%), ketrampilan dalam mengatur waktu (51.29%), dan perhatian terhadap kesejahteraan siswa (41.03%). Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah sangat nampak pada kinerja stakeholder sekolah dalam hal yang berurusan dengan perhatian terhadap prestasi siswa (51.29%). 6) Berdasarkan karakteristik kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala sekolah MA NU Banat Kudus maka model kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala MA NU Banat Kudus secara ringkas termasuk dalam karakteristik model kepemimpinan transformasional terdiri atas: Karismatik (Idealized Influence), Inspirasional (Inspirational Motivation), Stimulasi Intelektual (Intellectual Stimulation) dan Perhatian Secara Individual (Indivualized Consideration), Semua model kepemimpinan ini termasuk dalam model Kepemimpinan transformasional.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Model kepemimpinan; Kepala sekolah; Manajemen berbasis sekolah (MBS); Madrasah Aliyah |
Subjects: | 300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.2 Administrasi sekolah, administrasi pendidikan |
Divisions: | Makalah tidak diterbitkan (Unpublished papers) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 25 Mar 2019 05:21 |
Last Modified: | 25 Mar 2019 05:21 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9457 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year