Skripsi ini membahas tentang daya dukung pembuatan catatan pra-praktikum dalam mendukung keterampilan proses pada proses praktikum Biokimia. Kajiannya dilatarbelakangi oleh pembuatan catatan pra-praktikum yang selalu diadakan dalam setiap mata kuliah praktikum, selain itu dalam Prodi lain tidak diberlakukan adanya pembuatan catatan pra-praktikum dalam pelaksanaan praktikum.
Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan daya dukung pembuatan catatan pra-praktikum dalam mendukung keterampilan proses pada proses praktikum Biokimia mahasiswa Tadris Kimia IAIN Walisongo Semarang Tahun 2011/2012? Kajian ini dilakukan di laboratorium Kimia pada praktikum Biokimia mahasiswa semester V. mahasiswa ini dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan potret daya dukung catatan pra-praktikum saat pelaksanaan praktikum.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan desain penelitian studi kasus karena dalam penelitia ini hanya difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami mendalam. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi non partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Kemudian semua data dianalisis dengan menggunakan teknik triangulasi dan aktivitas dalam analisis data ditempuh mulai dari redukdi data, penyajian data, dan conclusion/penarikan kesimpulan.
Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa (1) pembuatan catatan pra-praktikum Biokimia masih dilihat hanya sebatas syarat untuk mengikuti praktikum dan mahasiswa masih belum memahami apa isi dan tujuan dari pembuatan catatan pra-praktikum tersebut. (2) daya dukung catatan pra-praktikum dalam keterampilan proses pada saat praktikum belum sepenuhnya tercapai hal ini disebabkan belum adanya aturan tetap tentang pembuatan catatan pra-praktikum dari pihak prodi ataupun fakultas, masih kendornya peraturan saat pelaksanaan praktikum, dan mahasiswa yang masih meremehkan adanya catatan pra-praktikum, selain itu materi yang berkenaan tentang materi yang dicantumkan dalam catatan pra-praktikum masih sangat sedikit. Adapun 8 keterampilan proses yang harus dikuasai oleh mahasiswa yaitu: mengamati, menafsirkan pengamatan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan penelitian, dan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis menunjukkan baru keterampilan mengamati, menggunakan alat, mengajukan pertanyaan, dan mengkomunikasikan penelitian yangt sudah dengan baik dikuasai oleh mahasiswa.