Signifikansi pengobatan puasa pada pecandu NAPZA di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang
Ulfa, Umi (2019) Signifikansi pengobatan puasa pada pecandu NAPZA di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
SKRIPSI LENGKAP.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (4MB) | Preview
Abstract
Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya berbagai macam terapi yang berbasic tasawuf seperti żikir, ṣalat yang dijadikan terapi pada NAPZA. Di Ponpes Istighfar Tombo Ati menggunakan Puasa sebagai metode pengobatan. Pada dasarnya puasa merupakan menahan, tidak makan dan tidak minum. Bagaimana proses tersebut bisa dijadikan pengobatan puasa pada pecandu NAPZA.
Penelitian ini untuk menjawab permasalahan: Bagaimana konsep puasa dalam pengobatan pada pecandu NAPZA di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang tahun 2018? Bagaimana praktik puasa Ponpes Tombo Ati Semarang dan relevansinya dengan terapi NAPZA? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep praktek puasa pada dan relevansinya dengan terapi NAPZA. serta menggali cara lain selain rehabilitasi dengan pemanfaatan puasa yang dijadikan terapi NAPZA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat lapangan (field researh) dengan pendekatan studi kasus, pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diperoleh dari para santri di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang. Adapun analisanya menggunakan analisis data diskriptif.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa konsep puasa yang digunakan dalam pengobatan puasa di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati adalah puasa Senin-Kamis, Puasa Asyura, Puasa tidak memakan makanan bernyawa, Puasa Ngrowot dan Puasa Mutih. Selain itu metode yang di terapkan yaitu: niat, sahur, dan berbuka. Lamanya waktu berpuasa 21,31,41,81, 101 hari. Porsi yang diberikan berbeda sesuai dengan anjuran Gus Tanto (Kyai Tombo Ati). Disamping berpuasa juga mengikuti kegiatan seperti: żikir, mujahadah, tilawah al-Qur’an, ṣalat wajib dan sunah. dengan treatment yang telah di lakukan ini maka puasa memiliki pengaruh terhadap pecandu NAPZA yaitu puasa dapat menimalisir ketergantungan terhadap zat yang memabukkan yang dapat menjadi sarang penyakit. Dengan cara mengonsumsi komponen-kompon alami yang bisa di produksi oleh otak melalui puasa. Puasa yang dilakukan dengan ikhlas, zat-zat yang bersifat mecandu akan dapat berkurang dan berangsur-angsur hilang. Sehingga peredaran darah menjadi normal, selain membersihkan racun-racun dalam tubuh, puasa juga mempercepat generasi sel dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengobatan puasa; Pecandu narkotika |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.53 Sawm, fasting (selain Ramadhan, puasa sunnah) 300 Social sciences > 360 Social services; association > 363 Other social problems and services |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76236 - Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Ricky Dwi Kurnianto |
Date Deposited: | 02 Aug 2019 07:12 |
Last Modified: | 19 Jun 2021 02:16 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9932 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year