Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin meningkat, semakin meningkat pula problematika dalam kehidupan mahasiswa. Implikasi dari derasnya problematika tersebut, mahasiswa banyak yang mengalami stres, depresi, gelisah, berburuk sangka, cemas, tekanan mental sampai pada banyaknya gangguan kejiwaan. Kunci dari kesehatan mental mahasiswa ini adalah perasaan aman dan tenang. Keadaan ini terjadi apabila ada keharmonisan antara fungsi-fungsi jasmani dan rohani, keharmonisan antara potensi pribadi dan lingkungan tempat tinggal atau lingkungan masyarakatnya. Maka untuk mencegah ketidaksehatan mental dibutuhkan keseimbangan dan keserasian antara ketaatan diri dalam beribadah dan lingkungan yang mendukung untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk menguji secara empiris: 1). Pengaruh ketaatan beribadah terhadap kesehatan mental mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, 2). Perbedaan ketaatan beribadah antara mahasiswa IAIN Walisongo Semarang yang tinggal di kos/kontrakan dengan yang tinggal di masjid/musholla, dan 3). Perbedaan kesehatan mental antara mahasiswa IAIN Walisongo Semarang yang tinggal di kos/kontrakan dengan yang tinggal di masjid/musholla.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa IAIN Walisongo Semarang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Stratified Sampling. Dengan teknik tersebut diperoleh sampel sebesar 110 mahasiswa dengan kriteria yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan skala kesehatan mental dan skala ketaatan beribadah. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik inferensial parametris dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan uji t. Teknik analisis tersebut dilakukan dengan memanfaatkan program SPSS 16.00.
Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: 1). Ada pengaruh ketaatan beribadah terhadap kesehatan mental mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, semakin tinggi pengaruh ketaatan beribadah maka semakin tinggi kesehatan mental mahasiswa IAIN Walisongo Semarang. Sebaliknya, semakin rendah pengaruh ketaatan beribadah maka semakin rendah pula kesehatan mental mahasiswa IAIN Walisongo Semarang. 2). Ada perbedaan ketaatan beribadah antara mahasiswa IAIN Walisongo Semarang yang tinggal di kos/kontrakan dengan yang tinggal di masjid/musholla, ketaatan beribadah mahasiswa yang ada di masjid/musholla lebih berpengaruh tinggi terhadap ketaatan beribadah dibandingkan dengan yang ada di kos/kontrakan. 3). Ada perbedaan kesehatan mental antara mahasiswa IAIN Walisongo Semarang yang tinggal di kos/kontrakan dengan yang tinggal di masjid/musholla, kesehatan mental mahasiswa yang tinggal di masjid/musholla lebih tinggi daripada yang tinggal di kos/kontrakan.