Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan penerapan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok dalam meningkatkan hasil belajar pengerjaan hitung matematika. Kajian yang dilatar belakangi oleh hasil belajar peserta didik yang masih di bawah rata-rata, dan perlunya pembelajaran matematika realistik untuk tingkat dasar agar motifasi terhadap matematika bertambah. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana pelaksanaan metode diskusi dan penerapan alat peraga kelereng terhadap hasil belajar pada operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah? (2) Apakah penerapan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok pada operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas II MII Sangubanyu Batang? Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitan tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di MII Sangubanyu Kabupaten Batang. Pengambilan tersebut didasarkan pada nilai rata-rata peserta didik yang jauh dibawah rata-rata 60. Adapun data yang diolah, diperoleh dari berbagai wawancara, observasi, tes dan dokumentasi, yang dianalisis selama dua siklus.
Kajian pada tulisan ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan diskusi kelompok dan alat peraga kelereng adalah pembelajaran dengan metode demonstrasi yang ditunjukkan kepada peserta didik. Pembelajaran ini dapat dikatakan sebagai pembelajaran matematika realistik namun lebih menonjol kepada demonstrasi pengerjaan hitung perkalian dan pembagian. Secara visual dan nyata peserta didik lebih mudah memahami materi daripada sekedar simbol abstrak dan angka. (2) Penerapan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II MII Sangubanyu Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Tahun 2011/2012. Dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 80. Dengan keberhasilan belajar klasikal 81%. Dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik pada pengerjaan hitung maka dapat berarti pula penerapan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok dapat diterapkan pada materi lainnya namun dengan variasi yang berbeda agar tidak selalu monoton