Al-Qur’ān merupakan sebuah mukjizat ilmiah yang diturunkan kepada umat manusia. Salah satu mukjizat ilmiah yang menjadi bukti kebenaran al-Qur’ān adalah penemuan-penemuan ilmiah modern yang berkaitan dengan gempa bumi. Gempa bumi dalam dunia sains diartikan peristiwa bergetar atau berguncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba akibat pergerakan lempeng‐lempeng tektonik. Dalam al-Qur’ān gempa bumi di ungkapkan dengan berbagai kata. Kata gempa bumi dalam al-Qur’ān diungkapkan dengan bentuk zalzalah dan dakk, selain itu terkadang gempa bumi juga diungkapkan dengan kata rajfah, rajj, dan khasf. Pola seperti ini banyak dijumpai dalam ayat-ayat al-Qur’ān yang perlu dikaji agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahaminya.
Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah 1). Bagaimana gempa bumi menurut perspektif al-Qur’ān ? 2). Bagaimana kolerasinya dengan sains modern?
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Metode mauḍū’i (tematik) untuk menjawab rumusan masalah dengan mengumpulkan ayat-ayat bentuk-bentuk gempa bumi. Dengan metode ini penulis dapat memperoleh gambaran terkait ayat-ayat bentuk-bentuk gempa bumi dalam al-Qur’ān . Penulis juga menggunakan metode deskriptif-analitik. Dengan cara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara utuh terkait penafsiran ayat-ayat bentuk-bentuk gempa bumi yaitu zalzalah, dakk, rajfah, rajj, khasf.
Setelah melakukan penelitian ini penulis berkesimpulan bahwa gempa bumi dalam al-Qur’ān adalah gerakan dan guncangan bumi dari keadaan sebelumnya yang secara lahir tenang menuju gerakan yang tiba-tiba mengguncang dan membolak-balikkan bumi. Gempa dalam bentuk zalzalah dan rajj adalah ungkapan gempa bumi dengan jenis gempa tektonik, sedangkan ungkapan kata dakk dan rajfah adalah ungkapan gempa bumi dengan jenis gempa vulkanik. Adapun dengan ungkapan khasf digambarkan sebagai gempa runtuhan dan gempa jatuhan