Selama ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, namun fakta menunjukkan banyak program yang gagal mencapai tujuannya. Pemetaan karakteristik kemiskinan dapat membantu pemerintah dalam menyesuaikan bantuannya. Sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan, maka digunakan metode analisis multivariat (multidimensional scaling) untuk mengetahui karakteristik kemiskinan yang mempengaruhi Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Analisis penskalaan multi-dimensi dapat digunakan untuk menampilkan objek dan variabel secara bersamaan (simultan) dalam ruang multi-dimensi, dan membandingkan objek dengan objek lain berdasarkan kesamaan dan ketidaksamaan pada peta geometris / grafik untuk memberikan informasi yang mudah dipahami. Hasil yang diperolehKabupaten Grobogan, Kabupaten Rembang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Tegal, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus, Kota Pekalongan dan Kabupaten Blora mempunyai kemiripan karakteristik kemiskinan di bidang pendidikan dan pengangguran. Kabupaten Cilacap, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Batang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Brebes, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Pekalongan mempunyai kemiripan karakteristik kemiskinan di bidang kesehatan, pendidikan dan pengangguran. Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegaramempunyai kemiripan karakteristik kemiskinan di bidang kesehatan, pendidikan dan pengangguran. Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Semarang, Kota Tegal, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Magelang dan Kota Semarang mempunyai kemiripan karakteristik kemiskinan di bidang APBD dan PDRB. Dengan kesesuaian nilai stress sebesar dan nilai R sebesar artinya peta analisis Multidimensional yang diperoleh dapat diterima.