Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa data tidak stasioner baik dalam ragam maupun rata-rata sehingga perlu dilakukan transformasi dan differensiasi sebanyak 1 kali sehingga data menjadi stasioner. Berdasarkan plot ACF dan PACF didapatkan model sementara ARIMA(1,1,1), ARIMA(1,1,0) dan ARIMA(0,1,1). Hasil estimasi parameter berdasarkan model sementara didapatkan bahwa ARIMA(1,1,1) tidak cocok digunakan dalam peramalan. Dari model sementara yang sesuai untuk peramalan yaitu ARIMA(1,1,0) dan ARIMA(0,1,1) didapatkan nilai error atau MSE yaitu 83362190 dan 60296575. Dari kedua model tersebut ARIMA(0,1,1) memiliki nilai error atau MSE terkecil sehingga dapat disimpulkan bahwa model peramalan yang tepat adalah model ARIMA (0,1,1). Dari hasil peramalan dapat diketahui hasil pendapatan perusahaan dari Januari hingga Desember yaitu 2020 berturut-turut adalah 702184808 rupiah, 713205856 rupiah, 724312722 rupiah, 735505405 rupiah, 746783905 rupiah, 758148223 rupiah, 769598359 rupiah, 781134312 rupiah, 792756082 rupiah, 804463671 rupiah, 816257076 rupiah dan 828136299 rupiah. saran yang diberikan yaitu pihak perusahaan sebaiknya meakukan evaluasi kembali faktor apa saja yang akan lebih meningkatkan nilai pendapatan perusahaan dan mempertahankan kinerja baik yang sudah berjalan.