Jamu beras kencur merupakan jenis jamu gendong yang digemari oleh masyarakat karena harganya murah dan mudah didapat. Proses pembuatan jamu beras kencur tidak mengalami proses pemanasan disebabkan adanya bahan yang mengental jika dipanaskan. Pembuatan jamu gendong sampai saat ini belum memperhatikan sanitasi dan hygiene. Adanya kontaminasi mikroba pada pangan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh. Cemaran mikroba di atur oleh BPOM RI Nomor 32 Tahun 2019 tentang ALT (Angka Lempeng Total) ≤105 koloni/mL dan keberadaan coliform diatur oleh BPOM RI No. HK. 00.06.1.52.4011 tahun 2009 adalah 20 MPN/mL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ALT bakteri dan keberadaan bakteri coliform pada jamu beras kencur yang produksi di Desa Sumbersari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel diambil secara jenuh yaitu 17 sampel jamu beras kencur. Analisis data dilakukan secara uji MPN, uji ALT, deskriptif dan kuantitatif. Hasil uji ALT dari 17 sampel jamu beras kencur 5 tidak memenuhi syarat. Jumlah ALT terendah adalah 407 kol/mL dan tertinggi adalah 3,8X106 kol/mL. Hasil uji coliform 17 sampel jamu beras kencur mengandung coliform. Jumlah coliform terendah adalah 22 cfu/mL dan tertinggi adalah 1.100 cfu/mL.