Penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat permasalahan utama, yaitu: (1) Realita heterogenitas potensi individu peserta didik di madrasah dan kebutuhan madrasah terhadap homogenitas belajar. (2) Munculnya gagasan Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI). (3) Daya saing antar madrasah yang semakin ketat sehingga mengharuskan madrasah melakukan inovasi pendidikan. 4) Tuntutan sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi di era globalisasi.
Fokus permasalahan yang diambil dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana latar belakang kebijakan program kelas unggulan (preeminent class) di MA NU Banat Kudus (2) Bagaimana impelementasi program kelas unggulan (preeminent class) di MA NU Banat Kudus (3) Bagaimana implikasi program kelas unggulan (preeminent class) di MA NU Banat Kudus.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan beberapa metode, yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis data dengan memberikan makna data yang berhasil dikumpulkan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Objek penelitian yaitu: implementasi dan implikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) implementasi program kelas unggulan di MA NU Banat Kudus dilatar belakangi oleh empat factor utama yaitu: (a) adanya heterogenitas peserta didik di MA NU Banat Kudus sehingga madrasah dan peserta didik membutuhkan homogenitas belajar. (b) munculnya gagasan Rintisan Madrasah Berstandar Nasional (RMBI) (c) persaingan antar sekolah/madrasah yang semakin ketat sehingga membutuhkan adanya inovasi pendidikan. (d) era globalisasi yang menuntut SDM yang berkualitas dan unggul sehingga madrasah perlu melakukan peningkatan layanan pendidikan. (2) Implementasi program kelas Unggulan di MA NU Banat Kudus menggabungkan antara kurikulum Madrasah dan Kurikulum Pondok Pesantren, dengan programnya yaitu: (a) Program Tutorial Materi Science dan Pendampingan Belajar yang dalam pelaksanaannya sudah cukup baik akan tetapi terdapat kendala pada hasil nilai pada beberapa peserta didik yang kurang memuaskan sehingga membutuhkan adanya perubahan strategi pembelajaran, (b) Pengembangan Bahasa Asing (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris) yang dalam pelaksanaannya sudah cukup baik akan tetapi masih terdapat kendala pada pengimplementasian bahasa asing pada kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga membutuhkan pembiasaan penggunaan bahasa asing pada peserta didik, (c) Program Outbound dalam pelaksanaannya sudah cukup baik akan tetapi kendala saat ini adalah masa pandemic Covid-19 sehingga program ini sementara belum dilaksanakan, (d) Program Madrasah Dinniyah, yang sudah baik dalam pelaksanaannya akan tetapi terdapat kendala pada beberapa peserta didik yang merasa keberatan dengan materi yang diajarkan dalam program ini sehingga membutuhkan adanya perubahan strategi pembelajaran, (e) Bahtsul Masail yang dalam pelaksanaannya sudah cukup baik akan tetapi terdapat kendala pada tingkat keaktifan peserta didik selama program ini berlangsung sehingga membutuhkan adanya pembagian kelompok-kelompok kecil dan penugasan resume untuk setiap peserta didik sehingga peserta didik bisa lebih aktif dan tujuan program ini mampu tercapai dengan baik dan (f) Musyafahah dan Tahfidz Al- Qur’an yang dalam pelaksanaannya sudah cukup baik akan tetapi terdapat beberapa kendala yaitu pada tingkat ketartilan membaca Al- Qur’an pada beberapa peserta didik sehingga membutuhkan pengarahan secara continue dari guru/ustadzah dalam membaca Al- Qur’an secara baik dan benar. (3) Implikasi adanya program kelas Unggulan di MA NU Banat Kudus adalah nilai peserta didik yang memuaskan, produk SDM atau lulusan madrasah yang memuaskan, dan mampu menunjang prestasi madrasah