Sungai Buyaran merupakan sungai yang berada di Kabupaten Demak. Sungai Buyaran memiliki manfaat yang sangat potensial bagi masyarakat sekitar. Salah satunya adalah irigasi, selain itu juga organisme biotinya juga dimanfaatkan sebagai pelengkap pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar hal inin dibuktikan dengan adanya keramba-keramba ikan di titik tertentu. Akan tetapi, kondisi yang terlihat dari Sungai Buyaran berbeda dengan pemanfaatannya. Hal ini terlihat dari warna air dan beberapa sampah pasar dan limbah rumah tangga di beberapa titik penelusuran. Sehingga menyebabkan adanya pencemaran yang mengakibatkan parameter fisik dan kimia menurun dan mengakibatkan terancamnya ekosistem biotik perairan. Salah satunya adalah zooplankton. Maka dari itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman zooplankton di Sungai Buyaran.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-6 April 2013. Variabel X yaitu parameter fisik dan kimia perairan, sedangkan variabel Y yaitu keanekaragaman zooplankton. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jenis zooplankton di Sungai Buyaran. Sampel dalam penelitian ini adalah zooplankton yang tersaring dalam plankton net 25.
Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan secara objektif dan dilakukan dengan cara eksperimen terkontrol. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik bioekologi sampling perairan, yaitu tehnik yang digunakan untuk menganalisis respons biologis terhadap adanya degradasi akibat perubahan lingkungan. Jenis sampling ini dengan menggunakan teknik sampling bioekologi dengan jenis sampel transek berupa transek garis (Line Transect). Pengambilan sampel dengan cara mengambil 2 kedalaman variasi yaitu 0 meter dan 1 meter. Setiap kedalaman terdapat 5 titik pengambilan.
Hasil penelitian menunjukkan pada stasiun I memiliki nilai kelimpahan 7, 87402 Ind/L, stasiun II memiliki nilai kelimpahan 102, 362 Ind/L dan stasiun III memiliki nilai kelimpahan 27, 5591 Ind/L. berdasarkan data tersebut, maka stasiun II memiliki tingkat kelimpahan tertinggi. Kemudian stasiun III dan stasiun I. hal ini di akibatkan lokasi tersebut menjadi titik tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga. Dari hasil penelitian tersebut, keanekaragaman zooplankton di Sungai Buyaran yang didapatkan tergolong rendah.