Penelitian ini mengkaji tentang Etika Guru terhadap Peserta Didik yang terdapat dalam Al Qur’an surah At Taubah ayat 128-129 dan surah Ali Imran ayat 159. Kajiannya dilatarbelakangi oleh adanya etika yang terus mendapat tantangan dalam dunia pendidikan, terlebih bagi seorang guru yang merupakan publik figur untuk peserta didiknya. Penelitian yang menggunakan metode library research atau penelitian kepustakaan ini, pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan metode Tafsir Tahlili, yaitu menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an dengan memaparkan segala aspek yang terkandung didalamnya sesuai dengan keahlian atau kecenderungan para mufasir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Apa yang dimaksud dengan etika guru terhadap peserta didik? 2) Bagaimana etika guru terhadap peserta didik menurut QS. At Taubah (9): 128-129 dan QS. Ali Imran (3): 159?
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, etika guru terhadap peserta didik merupakan tingkah laku atau akhlak yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru yang memiliki tanggung jawab membentuk karakter peserta didik yang masih memerlukan bimbingan dan arahan. Etika yang terdapat dalam surah At Taubah (9): 128-129 dan Ali Imran (3): 159, pada dasarnya mencakup: (1) Guru mempunyai sikap tenggang rasa; (2) Guru senantiasa mengharapkan kebaikan untuk peserta didiknya; (3) Guru bersikap penyantun dan penyayang; (4) Guru memiliki sifat lemah lembut; (5) Pemaaf; (6) Guru senantiasa mendoakan peserta didiknya; (7) Guru menerapkan musyawarah dalam menyelesaikan suatu perkara; (8) Bertawakal kepada Allah SWT.