Jihad merupakan kewajiban seluruh muslim sesuai perintah Allah dalam beberapa surat di Al Quran. Meski begitu, jihad merupakah suatu hal yang diperdebatkan dan multi tafsir. Pemahaman yang salah mengenai jihad akan menimbulkan praktik yang salah juga. Contohnya ada pada beberapa kasus terorisme di Indonesia. Ternyata banyak dari pelaku bom atau teroris yang beragama Islam, mereka mengatasnamakan perbuatan itu pada ajaran agama. Hal demikian juga yang menjadi permasalahan dalam proses penyampaian pengetahuan tentang jihad di berbagai bidang pendidikan. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran mengenai jihad agar tidak disalahgunakan. Salah satunya melalui novel yang mengandung pesan jihad, yaitu novel Perempuan yang Mendahului Zaman. Amanat dan rangkaian cerita di dalamnya memberikan penggambaran mengenai konsep jihad, yang seolah menjadi sanggahan terhadap permasalahan terorisme yang pernah terjadi. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis meneliti bagaimana konsep jihad dalam novel Perempuan yang Mendahului Zaman karya Khairul Jasmi. Penelitian ini termasuk dalam jenis kualitatif yang disajikan dengan deksriptif dan tidak memerlukan adanya perhitungan angka. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan adalah library research. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik analisis isi. Hasilnya dalam novel tersebut terdapat tiga konsep jihad. Meliputi jihad harta menurut Nawwaf Takruri, jihad lisan dan ilmu menurut Yusuf Qardhawi. Jihad harta terdapat pada halaman 46, 116, 139, dan 158 sesuai dengan Al-Hadid aya ketujuh. Kemudian jihad lisan ada pada halaman 54 dan 74 yang berkaitan dengan An-Nahl 125. Sedangkan jihad dengan ilmu terdapat pada halaman 17, 27, dan 117 sebagai cerminan surat dari At Taubah ayat 122.