Integrasi tradisi dan agama : upacara Obong pada Suku Kalang Desa Poncorejo Kabupaten Kendal
Putri, Ayda (2021) Integrasi tradisi dan agama : upacara Obong pada Suku Kalang Desa Poncorejo Kabupaten Kendal. Undergraduate (S1) thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO.
1704016008_Ayda Putri_Full Skripsi - Ayda Putri.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Orang Kalang merupakan komunitas orang yang hidup di daerah tertentu, tersebar di Jawa Tengah dan merupakan penduduk asli Jawa.mereka mempunyai landasan kepercayaan keagamaan yang unik walaupun mereka pada umumnya beragama Islam. Orang Kalang memiliki ritual yang berbeda dengan masyarakat biasa saat ini mereka masih menghormati roh-roh halus yang dianggap sebagai leluhurnya. Ritual yang dilakukan oleh orang Kalang merupakan ritual kematian ketika ada keluarga yang dilakukan oleh orang Kalang untuk memberikan bekal kepada orang yang telah meninggal. Dalam ritual obong hal yang dilakukan adalah membakar barang-barang yang dimiliki oleh orang yang sudah meninggal sebagai bekal di surga. Dalam pelaksanaan upacara obong terdahulu dengan pembacaan mantra-mantra kepercayaan Hindhu-Buddha berbeda dengan sekarang setelah adanya islam yang didalamnya terdapat nilai islami sebagai penyempurna upacara tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan, semua data diperoleh di lapangan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan sebagainya. Untuk mendeskripsikan upacara kalang obong, peneliti menggunakan konsep analisis dengan melakukan observasi yang terlibat kemudian menanyakan kepada orang-orang yang mendukung budaya tersebut. Selain itu, peneliti juga membutuhkan teori integrasi, tradisi, budaya dan agama yang digunakan untuk mengetahui percampuran budaya Islam dan budaya lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Upacara obong merupakan upacara membakar arwah dari suku Kalang yang telah meninggal, tetapi hanya “boneka kayu” yang dibakar, bukan jenazah aslinya. Dalam upacara obong dilakukan dengan dihadiri banyak orang, mereka melakukan ritual ini dengan dipimpin oleh kepala adat kalang. Maksud dan dampak positif dari upacara obong adalah untuk menumbuhkan semangat kerja yang tercermin dalam kegiatan gotong royong, dan untuk mewujudkan desa yang damai, aman, dan sejahtera. (2) Upacara obong merupakan tradisi yang diturunkan oleh leluhur yang sebelumnya merupakan adat masyarakat penganut kepercayaan animisme ketika tidak memeluk agama Islam. Jadi pada dasarnya upacara adat kalang obong bertujuan untuk memohon ampun kepada Tuhan dan kekuatan gaib lainnya bagi orang yang ditinggalkan dan orang yang meninggal. Tradisi ini lebih kepada ajaran Hindu-Buddha dengan mempercayai sesuatu yang dianggap suci. Tradisi semacam ini merupakan perpaduan unsur Hindu-Buddha dan sebagai bentuk sinkretisme. Sebagai norma atau aturan, ajaran Islam menjadi panutan bagi masyarakat dalam hal ini tradisi-tradisi yang sudah ada pada masyarakat Kalang tidak otomatis hilang dengan hadirnya Islam, namun tradisi yang dibawanya terus dikembangkan atau dilestarikan dengan mencampurkan ajaran Islam dengan menyisipkan bacaan tahlil dan doa dalam prosesi tradisi obong.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi; Agama; Upacara Obong; Suku Kalang |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.261 Islam and philosophy |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 15 Sep 2022 06:39 |
Last Modified: | 15 Sep 2022 06:39 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16817 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year