Manusia adalah makhluk yang istimewa karena miliki akal pikiran dalam dirinya. Dari pikiran, manusia bisa menentukan jalan hidupnya mau dibawa ke arah kebahagiaan atau kesengsaraan. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membawa pada fenomena global villageatau perkampungan sejagat, yang menjadikan dunia terasa semakin kecil. Informasi-informasi yang bertebaran dan tak terbendungkan juga harus bisa di saring dengan baik agar berdampak positif pada diri manusia. Karena melimpahnya informasi ini, tidak bisa dipungkiri akan mempengaruhi sudut pandang seseorang terdahap kebahagiaan yang ingin dicapainya. Sehingga ada yang menempuh jalan kebahagiaannya melalui pengumpulan harta benda, memegang kekuasaan dan kenikmatan lainnya. Jikalau apa yang mereka inginkan tidak terpenuhi, acapkali muncul berbagai masalah yang disebabkan oleh persepsinya dan menyalahkan diri sendiri, orang lain, keluarga sampai takdir Tuhan yang dijadikan kambing hitamnya. Sehingga dibutuhkan usaha berpikir positif untuk melawan maraknya informasi yang bertebaran. Dan Rumi, merupakan tokoh yang sangat terkenal dengan cinta universalnya. Oleh karenanya, penelitian ini akan mengkaji tentang Ajaran Cinta Jalaluddin Rumi sebagai sarana berpikir positif mengantarkan kebahagiaan. Dari pernyataan di atas, Bagaimana berpikir positif dalam ajaran cinta Jalaluddin Rumi untuk mengantarkan kebahagiaan?. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana ajaran cinta Jalaluddin Rumi sebagai sarana berpikir positif dalam mengantarkan kebahagiaan. Nilai- nilai untuk berpikir positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai teladan, nilai memandang orang lain, nilai konsentrasi, nilai identifikasi diri, nilai luhur serta nilai berpikir alternatif. Penelitian skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research, dengan langkah-langkah untuk mengumpulkan data menggunakan metode dokumentasi. Setelah semua data terkumpul, akan dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, ajaran cinta Jalaluddin Rumi mengajarkan tentang pemahaman Trilogi Metafisik: Tuhan, Manusia dan Alam semesta. Ajaran yang memuat tentang cinta kepada Allah, yang dilakukan dengan mencintai makhluk dan alam semesta sebagai pantulan dari-Nya. Pengorbanan dan kesadaran dirinya sebagai hamba yang penuh dengan cinta, melihat segala ujian dan cobaan sebagai bentuk dari cinta-Nya. Kedua, ajaran cinta Jalaluddin Rumi bisa jadikan sebagai sarana untuk berpikir positif, karena banyak memuat strategi berpikir positif didalamnya. Dalam ajaran cintanya, ada kesadaran untuk melihat kehidupan bahwa semuanya berpusat kepada Allah, termasuk pemusatan pikiran kepada sang pemilik alam semesta. Sehingga kesengsaraan, penderitaan dan kekecewaan akan lenyap dan yang ada hanya mengharap ridho-Nya. Hal ini akan mengantarkannya seseorang kepada kebahagiaan.