Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan pada pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Karanganyar, terdapat perbedaan respon siswa dalam menyelesaikan masalah matematika seperti merumuskan definisi dan menghubungkan benda nyata kedalam ide matematika. Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu standar kemampuan yang harus dimiliki siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi komunikasi yaitu tipe kepribadian. Jung merupakan psikolog yang mengembangkan konsep psikologi analitik yang menggabungkan pemikiran ilmiah dan perasaan religious, pikiran dan jiwa, kemudian membagi tipe kepribadian menjadi dua yaitu ekstrovert dan introvert. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis pada materi lingkaran siswa kelas VIII SMP N 1 Karanganyar ditinjau dari tipe kepribadian Carl Gustav Jung.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII A. Data yang diperoleh berasal dari observasi, tes, angket dan wawancara. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis lisan siswa yang bertipe kepribadian ekstrovert lebih unggul dalam kegiatan menjelaskan pada saat diskusi dibanding siswa yang berkepribadian introvert. sedangkan siswa yang berkeribadian introvert lebih unggul dalam kegiatan mendengarkan pada saat diskusi. Untuk kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa bahwa siswa yang bertipe kepribadian ekstrovert dan siswa yang bertipe kepribadian introvert tidak semua mampu mencapai indikator kemampuan komunikasi matematis dari 12 siswa masing-masing tipe kepribadian 2 mendapat nilai tinggi, 2 nilai sedang, dan 2 nilai rendah.