Penelitian ini dilatarbelakangi oleh betapa pentingnya kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Proses kemampuan pemecahan masalah memiliki 4 indikator yaitu (1) memahami masalah (2) membuat rencana pemecahan masalah (3) melaksanakan rencana pemecahan masalah (4) memeriksa kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan minat belajar dan perbedaan jenis kelamin.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A MTs Nahdlatusysyubban Ploso yang berjumlah dua belas siswa, empat dari minat belajar tinggi yang terdiri dari dua siswa laki-laki dan dua siswa perempuan, empat dari minat belajar sedang yang terdiri dari dua siswa laki-laki dan dua siswa perempuan, empat dari minat belajar rendah yang terdiri dari dua siswa laki-laki dan dua siswa perempuan. Teknik pengumpulan data diperoleh dari tes, angket dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan minat belajar tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dibandingkan dengan siswa dengan minat belajar sedang dan rendah. Hal ini disebabkan oleh siswa memerlukan minat belajar untuk bertahan dalam menghadapi masalah. Siswa laki-laki lebih baik dari perempuan, siswa laki-laki dapat melakukan seluruh tahapan pemecahan masalah matematika, yaitu memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah dan memeriksa kembali jawaban. Sedangkan siswa perempuan hanya melakukan sebagian tahapan pemecahan masalah, yaitu tahapan memahami masalah dan membuat rencana pemecahan masalah. Adapun pada tahap menyelesaikan rencana pemecahan masalah dan memeriksa kembali jawaban siswa perempuan melakukan dengan kurang baik.