Setiap manusia pasti akan menghadapi dan mengalami kesulitan. Kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diatasi dengan baik justru akan menjadi problem besar yang membahayakan kehidupan. Begitu halnya dalam kehidupan berumah tangga, pasti terdapat problem-problem yang menyebabkan pasangan suami istri bertikai atau bahkan sampai dengan keinginan untuk bercerai. Hal tersebut dapat terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan suami/istri dalam kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, maka bimbingan keagamaan Islam menjadi dibutuhkan, melihat kenyataan bahwa banyak individu yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri (membutuhkan orang lain). BP4 Kota Semarang sebagai lembaga yang aktif memberikan bimbingan kepada pasangan suami istri yang bermasalah, menjadi salah satu lembaga yang tepat untuk pasangan suami istri meminta bantuan dan mencari solusi dalam menghadapi persoalan rumah tangganya. Fokus dalam penelitian ini adalah implementasi bimbingan keagamaan Islam dalam menyelesaikan problem-problem rumah tangga muslim khususnya di Kota Semarang. Permasalahan yang diangkat adalah apa sajakah faktor penyebab munculnya problem dalam rumah tangga, apa sajakah problem rumah tangga yang diajukan ke BP4 Kota Semarang, dan bagaimana implementasi bimbingan keagamaan Islam dalam penyelesaian problem rumah tangga muslim di BP4 Kota Semarang.
Penyusunan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni berupa pendeskripsian dan analisis data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau kata-kata. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi. Untuk menjamin kebenaran dan keabsahan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, maka diperlukan adanya analisis data. Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif yang bermaksud untuk membuat penginderaan (deskripsi) mengenai situasi-situasi dan kejadian-kejadian terkait dengan pelaksanaan bimbingan keagamaan Islam dalam penyelesaian problem rumah tangga muslim oleh BP4.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pertama, faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya problem rumah tangga adalah pasangan sering mengabaikan kewajiban terhadap tanggung jawab berumah tangga dan anak, masalah ekonomi/keuangan, dan sebagainya Kedua, problem-problem yang sering diajukan ke BP4 adalah problem ekonomi, problem seks dan peselingkuhan, putus komunikasi dan hubungan inter keluarga. Ketiga, pelaksanaan bimbingan keagamaan Islam yang diberikan oleh BP4 Kota Semarang telah berjalan, namun tidak maksimal.