Perkembangan teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Salah satu bentuk kemajuan teknologi ini diimplementasikan dalam pengembangan sistem pelayanan terhadap nasabah dalam bentuk mobile banking. Berkembangnya lembaga perbankan dalam meningkatkan mutu pelayanan juga sangat menguntungkan di sektor pendidikan. Dengan adanya perkembangan teknologi, pembayaran UKT bisa dilakukan dengan cara digital melalui layanan yang disediakan perbankan berupa layanan mobile banking. Namun, diperlukan perhatian dari pihak perbankan maupun perguruan tinggi untuk menerapkan strategi agar mampu menarik minat mahasiswa terhadap layanan mobile banking. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh pada persepsi kemudahan, kepercayaan, dan risiko terhadap minat mahasiswa bertransaksi menggunakan mobile banking dalam pembayaran UKT.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan model Technologi Acceptenance Model (TAM). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEBI UIN Walisongo Semarang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan menggunakan data primer yaitu dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden dengan sampel sebanyak 100 mahasiswa. Pengujian yang dilakukan pada penelitian menggunakan bantuan program SPSS 26 dengan metode analisis data regresi linier berganda. Sementara untuk uji hipotesisnya menggunakan uji parsial (uji t), dan uji simultan (uji f).
Hasil penelitian berdasarkan uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat mahasiswa bertransaksi menggunakan mobile banking dalam pembayaran UKT. Persepsi kepercayaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat mahasiswa bertransaksi menggunakan mobile banking dalam pembayaran UKT. Persepsi risiko berpengaruh positif dan siginifikan terhadap minat mahasiswa bertransaksi menggunakan mobile banking dalam pembayaran UKT.