Potensi zakat, infaq dan shadaqah di Kabupaten Jepara tahun 2009 mencapai 20 miliar, namun yang baru terserap sampai tahun 2012, hanya 2,5 miliar. Melalui strategi pengelolaan dana yang baik, akan menciptakan kepercayaan masyarakat. Sehingga mereka akan terdorong menyalurkan dananya pada BAZNAS Kabupaten Jepara, daripada menyalurkannya langsung pada mustahik. Oleh karenaitu, digunakanlah metode Balanced Scorecard yang terdiri dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, costumer, proses bisnis / intern serta pertumbuhan dan pembelajaran, dimana sudah terbukti efektif dalam membantu meningkatkan kinerja perusahaan / organisasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi peningkatan kinerja BAZNAS Kabupaten jepara jika ditelaah menggunakan metode Balanced Scorecard. Setelah penelitian yang dilakukan diharapkan akan memberikan manfaat kepada beberapa pihak, diantaranya memberikan masukan dan informasi yang berkaitan dengan strategi peningkatankinerja BAZNAS Kabupaten Jepara.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasidandokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Berdasarkan empat perspektif Balanced Scorecard, penghimpunan dana yang naik secara signifikan setiap tahunnya, belum berbanding lurus dengan penurunan jumlah penduduk golongan miskin. Ada beberapa bidang penghimpunan dana yang sebenarnya potensial, namun belum bisa terserap secara optimal. Kemudian, mengenai pendayagunaan dana secara konsumtif alokasinya lebih besar daripada pemberdayaan secara produktif. Oleh karena itu, beberapa hal yang masih kurang optimal tadi, menjadi perhatian BAZNAS Kabupaten Jepara untuk dilakukan peningkatan hasil maupun perbaikan pada bidang-bidang tersebut.