Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya siswa yang hasil belajar di bawah standar minimal yang ditetapkan, siswa yang masih kebingungan memahami konsep dasar turunan trigonometri, serta kurangnya antusiasa siswa dalam pembelajaran matematika di kelasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan kemampuan representasi simbolik serta mengetahui kesulitan belajar matematika siswa kelas XII MAS Simbangkulon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana datanya dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan representasi simbolik siswa terbagai dalam tiga kategori, yaitui siswa yang memiliki kemampuan representasi simbolik tinggi sebanyak 22 siswa atau sebesar 26,50%, siswa yang memiliki kemampuan representasi simbolik sedang sebanyak 41 siswa atau sebesar 49,40%, dan siswa yang memiliki kemampuan representasi simbolik rendah sebanyak 20 siswa atau 24,10% dari keseluruhan kelas XII MIA 1 dan XII MIA. Siswa pada kategori representasi simbolik tinggi tidak memiliki kesulitan pada semua indikator yang ditetapkan baik dalam membedakan angka, simbol, dan bangun ruang; mengulang dalil – dalil matematika; menuliskan angka yang tidak terbaca atau berukuran kecil; memahami simbol matematika; kemampuan berpikir abstrak; dan kemampuan metakognisi. Siswa pada kategori sedang hanya memiliki kesulitan dalam menuliskan angka yang tidak terbaca atau berukuran kecil. Adapun siswa pada kategori rendah memiliki kesulitan belajar pada semua indikator yang ditetapkan.