Wakaf merupakan salah satu kegiatan dari berbagai kegiatan yang ada dalam sistem ekonomi Islam karena ajaran wakaf menekankan pentingnya kesejahteraan ekonomi masyarakat. Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Semarang merupakan salah satu lembaga Nazhir wakaf berupa wakaf benda bergerak maupun tidak bergerak. Sebagai Nazhir wakaf, YBWSA dituntut untuk mampu melaksanakan tugas kenazhiran dengan baik, salah satu tugas dari nazhir yaitu melakukan kegiatan penghimpunan (fundraising). Strategi manajemen fundraising mempunyai peranan penting dalam upaya mendukung jalannya program dan menjalankan roda operasional agar lembaga dapat mencapai maksud dan tujuan yang telah digariskan secara efektif dan efisien.
Penelitian ini memfokuskan pada strategi manajemen fundraising yang dilakukan YBWSA. Permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana strategi manajemen fundraising yang dilakukan oleh YBWSA dalam menghimpun wakaf? (2) bagaimana kontribusi strategi manajemen fundarising yang dilakukan oleh YBWSA terhadap peningkatan penghimpunan wakaf?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dimana peneliti mendeskripsikan tentang obyek yang diteliti dengan mencatat apa yang ada dalam obyek penelitian, dengan menggunakan sumber data diantaranya data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan sumber data primer dilakukan dengan melakukan wawancara kepada narasumber/ informan, adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sekretaris Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Semarang. Data sekunder, berasal dari dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan serta arsip-arsip yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan, yaitu: Pengamatan (observasi), wawancara serta dokumentasi. Sedangkan metode analisis datanya mengunakan analisis deskriptif.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam melakukan strategi manajemen fundraising, YBWSA menggunakan metode langsung (direct fundaraising) maupun metode tidak langsung (indirect fundraising). Penghimpunan secara langsung dengan cara sosialisasi program wakaf secara langsung kepada masyarakat melalui para tokoh agama, penyebaran brosur, direct mail, direct advertising, telefundraising maupun launching program wakaf. Sedangkan penghimpunan secara tidak langsung dilakukan YBWSA melalui pembangunan citra lembaga (image compaign). Strategi manajemen fundraising yang dilakukan YBWSA belum memiliki kontribusi berarti terhadap peningkatan penghimpuan wakaf uang hal ini terjadi karena adanya beberapa kendala diantaranya belum maksimalnya pelaksanaan strategi, namun kontribusi berarti dapat dilihat pada wakaf benda tidak bergerak yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini terjadi karena pengalaman YBWSA yang lebih dari 60 tahun mengelola wakaf tidak bergerak. Dalam menghimpun wakaf, YBWSA juga menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: keagamaan, kesejahteraan sosial dan bukti keberhasilan pengelolaan serta efektifitas pemanfaatan hasil.