Religiusitas merupakan suatu sikap keagamaan yang ditampilkan. Religiusitas sebagai keberagamaan yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), Salah satu permasalahan penting yang di hadapi karyawan pada umumnya adalah minimnya relegiusitas terutama dalam dimensi ritualistic atau praktik dalam hal beribadah, dalam situasi ini bimbingan agama islam menjadi solusi yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan keagamaan terutama dalam dimensi ritualistic religusitas karyawan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana pelaksanaan bimbingan Agama Islam dalam meningkatkan dimensi ritualistic Religusitas Karyawan di Rumah Makan Ayam Penyet Surabaya Cabang Kedungpane Semarang? 2.Faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dan pendukung pelaksanaan Bimbinga Agama Islam dalam meningkatkan Dimensi Ritualistic Religusitas karyawan di Rumah Makan Ayam Penyet Surabaya Cabang Kedungpane Semarang.
Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pertama Pelaksanaan Bimbingan agama islam terhadap karyawan dalam meningkatkan dimensi ritualistic religusitas melalui bimbingan individu dan kelompok, kegiatan-kegiatan yang diberikan kepada karyawan diantaranya berupa sholat fardu berjamaah, pembacaan dzikir pagi dan sore, pengajian yasinan setiap malam jum’at dan pengajian bulanan yang sudah terjadwal bagi seluruh karyawan, pembimbing dari proses bimbingan terhadap karyawan yaitu manager dan ketua tim dakwah, metode yang digunakan secara langsung yang terbagi dalam dua cara, yaitu bimbingan secara individu melalui tatap muka langsung antara pembimbing dan karyawan dan secara kelompok melalui kegiatan pengajian bersama kusus untuk karyawan, adapun materi yang disampaikan dalam pelaksanaan bimbingan yaitu tentang akidah, syari’at dan akhlak. Kedua, Faktor yang menjadi penghambat dan pendukung pelaksanaan bimbinga agama islam dalam meningkatkan dimensi ritualistic religusitas karyawan antara lain pertama secara SOP prosedur yang diterapkan salah satunya adalah perjanjian kerja antara karyawan dan perusahaan yang menyatakan bahwa karyawan harus mengikuti kegiatan yang sudah terlaksana di rumah makan tersebut dan kedua secara lingkungan yang mendukung seperti halnya karyawan yang mayoritas alumni dari pondok pesantren sudah terbiasa dalam kegiatan keagamaan. dan faktor penghambat kegiatan yakni kurang terbiasanya karyawan, tidak semua karyawan terbiasa oleh kegiatan tambahan dalam bekerja terkusus kegiatan agama yang ada di lingkungan kerja dari hal ini sehinga berdampak adanya pelangaraan kerja oleh karyawan seperti bolos kegiatan sampai keluar dari pekerjaan.