Kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari aktivitas ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhannya, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar berbagai keperluan dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimililikinnya, Sebagaimana yang terjadi di Desa Patrol Lor ini, Namun praktik gadai yang di lakukan di Desa Patrol Lor ini sangat berbeda dengan praktik gadai yang lain.Gadai tumpang pacul adalah gadai sawah yang di lakukan oleh rahin dan dua murtahin tetapi dalam gadai tersebut barang gadai (marhun) di ambil hasil garapan nya oleh para pihak murtahin selama masa gadai. Dimana pada praktik gadai ini, barang gadaian (marhun) langsung dapat dimanfaatkan oleh penerima gadai (murtahin) selama masa gadai yaitu 2 tahun dengan bergantian. Dengan adanya proses gadai yang dilakukan oleh lebih dari dua orang terhadap satu barang yang digadaikan ini penulis mencoba untuk menganalisis hukum Islam mengenai praktik gadai sawah tumpang pacul di Desa Patrol Lor Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dari praktik gadai sawah tumpang pacul ini dapat menimbulkan kemaslahatan atau kemadharatan dan apakah pemanfaatan barang gadai yang dilakukan oleh murtahin sudah sesuai dengan hukum Islam. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik gadai sawah tumpang pacul pada masyarakat desa patrol lor kecamatan patrol kabupaten indramayu ? dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap gadai sawah tumpang pacul di desa patrol lor kecamatan patrol kabupaten Indramayu ?. inilah yang menjadi dorongan bagi penulis untuk melakukan penelitian tersebut. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik gadai sawah tumpang pacul terhadap masyarakat di Desa Patrol Lor Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik gadai tumpang pacul yang terjadi di Desa Patrol Lor Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu.
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis-empiris, dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan sumber data yang di dapatkan dari pemerintah desa dan masyarakat yang terlibat. Data diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi, analisis data ini menggunakan teknis deskriptif-kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa: 1). sistem gadai tumpang pacul di daerah ini Kebanyakan petani melakukan gadai sawah tumpang pacul tidak mengerti mengenai syarat gadai, petani yang melakukan gadai sawah tumpang pacul di sebabkan karena kurangnya pengetahuan agama. 2). Praktik gadai tumpang pacul di Desa Patrol Lor menurut hukum Islam seharusnya pihak rahin memberikan kejelasan dari awal mulainya akad kepada murtahin yang kedua bahwasannya sawah tersebut sudah milik orang yang sudah menggadaikan sawahnya kepada murtahin pertama. Supaya tidak menimbulkan kemudharatan yang terdampak pada pihak murtahin yaitu tidak jelasnya barang gadai. (marhun) yang diberikan kepada beberapa murtahin.