Nasionalisme merupakan semangat cinta negara secara inheren pada setiap orang, namun kesadaran nasionalisme tidak tumbuh begitu saja dalam diri. Kecintaan dan kesetiaan membela negara yang selanjutnya disebut nasionalisme perlu ditanamkan dalam diri anak-anak sejak dini.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: Bagaimana pendidikan kebangsaan bagi anak Sekolah Dasar dalam kitab Iz{otun An-Na>syi’in karya Syekh Musthafa Al-Ghulayain. Adapun tujuan penulis mengangkat judul ini yaitu, agar para pendidik dan calon pendidik dapat menanamkan nilai-nilai nasionalisme/ kebangsaan kepada anak-anak Sekolah Dasar sehingga terbentuk jiwa yang cinta kepada tanah airnya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Research), sedangkan sumber data primer dari penelitian ini adalah kitab kitab Iz{otun An-Na>syi’in dan sumber sekundernya adalah buku-buku lain yang bersangkutan dan relevan dengan topik penelitian.
Syech Musthafa Al-Ghulayaini adalah sosok Ulama’ yang lahir di kota Beirut Al Uthmania ibu kota negara Libanon. Beliau dikenal sebagai ulama yang berpandangan modern dan berkaliber internasional beliau adalah seorang sastrawan, penulis, penyair, orator, linguis, politikus, kolumnis maupun wartawan. Salah satu karyanya yaitu kitab Iz{otun An-Na>syi’in, kitab ini berisi nasihat-nasihat yang sangat berguna untuk mendidik generasi muda saat ini. Dengan berisikan 44 Bab nasihat yang ditulis oleh Syech Musthafa Al-Ghulayaini. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa, pendidikan kebangsaan bagi anak Sekolah Dasar dalam kitab Iz{otun An-Na>syi’in karya Syech Musthafa Al-Ghulayaini yaitu dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, diantaranya: 1. Religius; 2. Jujur; 3. Kerja keras; 4. Rasa ingin tau; 5. Cinta tanah air; 6. Peduli lingkungan; 7. Peduli sosial; 8. Tanggungjawab. Adapun agar karakter kebangsaan bisa terus melekat dan berkembang dalam diri pelajar anak Sekolah Dasar masa kini, yaitu pertama, menerapkan nilai-nilai budi pekerti yang bersumber dari nilai-nilai agama. Kedua, mengembangkan ragam seni budaya lewat kegiatan pertunjukan sebagai rasa syukur kita akan perjuangan yang telah dilakukan para leluhur. Ketiga, melakukan kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai-nilai kebangsaan, seperti kegiatan upacara bendera setiap hari Senin, baris-berbaris, pramuka, dan kerja bakti atau gotong royong. Keempat, mengisahkan momen-momen bersejarah bangsa dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah untuk menumbuhkan nasionalisme. Kelima, melibatkan guru, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kebangsaan.