Perbandingan aktivitas antibakteri pada madu hitam dan madu hutan terhadap escherichia coli dengan teknik difusi agar

Wulandari, Julieta (2022) Perbandingan aktivitas antibakteri pada madu hitam dan madu hutan terhadap escherichia coli dengan teknik difusi agar. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1807026064_Julieta_Wulandari] Text (Skripsi_1807026064_Julieta_Wulandari)
Skripsi_1807026064_Julieta_Wulandari.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit diare masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Prevalensi tingginya penyakit diare di Indonesia dapat menyebabkan kematian. Penyakit diare dapat diakibatkan oleh infeksi bakteri salah satunya bakteri E. coli. Madu dapat dijadikan sebagai antibiotik untuk pengobatan alternatif penyakit diare. Madu kaya akan zat antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antivirus, antidiabetes, dan antikanker. Madu hitam diduga memiliki potensi antibakteri yang dapat menyembuhkan penyakit diare. Madu hutan juga berpotensi memiliki efek antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri madu hitam dan madu hutan dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli.
Metode: Penelitian menggunakan uji eksperimental teknik disc diffusion dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variasi konsentrasi sampel madu yang diteliti sebesar 100%, 80%, 60%, 40%, dan 20%, menggunakan kontrol positif antibiotik ciprofloxacin 500 mg dan kontrol negatif dengan aquades steril pengulangan ini dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan. Analisa data menggunakan uji independent sample T-Test.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya aktivitas antibakteri madu hitam dan madu hutan terhadap pertumbuhan bakteri E. coli pada semua konsentrasi yaitu 100%, 80%, 60%, 40%, 20%. Zona hambat madu hitam dalam kategori kuat – sedang yaitu 12,45 mm – 6,26 mm. Konsentrasi terbesar madu hitam pada konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat 12,45 mm. Hal ini membuktikan madu hitam dapat menghambat pertumbuhan E. coli. Zona hambat madu hutan dalam kategori sedang – lemah yaitu 9,25 mm – 3,23 mm. Konsentrasi terbesar madu hutan pada konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat 9,25 mm. Hal ini juga membuktikan madu hutan dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) aktivitas antibakteri madu hitam pada konsentrasi 12,5% yaitu 2,07 mm. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) aktivitas antibakteri madu hutan pada konsentrasi 15% yaitu 1,96 mm.
Keseimpulan: Adanya perbandingan aktivitas antibakteri madu hitam dan madu hutan dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli.

ABSTRACT:
Background: Indonesia still has a problem with diarrhea. The high incidence of diarrhea in Indonesia can result in death. E. coli is one of the bacteria that may cause diarrhea. Honey can be used as an alternative antibiotic to treat diarrhea illnesses. Honey compounds are antioxidants, anti-inflammatory, antibacterial, antiviral, anti-diabetic, and anticancer. Black honey has antibacterial properties that can treat diarrheal illnesses. Additionally, forest honey has the potential to suppress the growth of diarrhea-causing germs through an antibacterial impact.
Objective: This study intends to the comparison antibacterial of black honey and forest honey on the growth of E. coli bacteria.
Method: The research employed a experimental evaluation of the disc diffusion technique utilizing a Randomized Complete Block Design (CRD). Variations in the concentration of honey samples studied were 100%, 80%, 60%, 40%, and 20%, This was repeated twice using a positive control antibiotic of 500 mg ciprofloxacin and a negative control of sterile distilled water. In the examination of the data, the T-test for independent samples was utilized.
Result: The findings demonstrated that black honey and forest honey had antibacterial effects on E. coli bacterial growth at all doses, including 100%, 80%, 60%, 40%, and 20%. Black honey's inhibition zone fell into the strong-medium group, measuring 12.45 mm - 6.26 mm. With an average inhibition zone of 12.45 mm, the highest concentration of black honey was at 100% concentration. This demonstrates that black honey can suppress the growth of E. coli. The inhibition zone of forest honey fell into the category of moderate to weak, measuring 9.25 mm to 3.25 mm. The highest concentration of forest honey was at 100%, with an average inhibition zone of 9.25 millimeters. This also demonstrates that forest honey can prevent E. coli development. At a concentration of 12.5%, the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of antibacterial activity in black honey is 2.07 mm. At a concentration of 15%, the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of forest honey antibacterial activity was 1.96 mm.
Conclusion: There are to the comparison antibacterial of black honey and forest honey on the growth of E. coli bacteria.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Antibakteri; Escherichia coli; Madu hitam; Madu hutan; Difusi agar
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medical sciences Medicine > 613 Promotion of health
600 Technology (Applied sciences) > 640 Home economics and family living > 641 Food and drink
Divisions: Fakultas Psikologi dan Kesehatan > 13211 - Gizi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 25 Feb 2023 02:49
Last Modified: 25 Feb 2023 02:49
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19256

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics