Kondisi ekonomi masyarakat yang lemah menuntut adanya jalan keluar yang harus dilakukan, mengingat kondisi masyarakat yang kurang baik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, guna mengatasi ekonomi masyarakat yang lemah perlu adanya strategi peningakatan kesejahteraan ekonomi keluarga. Jenis usaha yang dipilih pada penelitian ini adalah usaha bakul kucingan. Dengan adanya usaha bakul kucingan, diharapkan pendapatan keluarga di sekitarnya dapat meningkat dan usaha tersebut mampu menampung tenaga kerja, artinya masyarakat yang semula hanya mengandalkan pemenuhan perekonomian dari sektor pertanian dapat terbantu dengan adanya sektor industri kecil ini, sehingga diharapkan dapat membantu memberikan pekerjaan sampingan atau pun dapat menjadi salah satu alternatif untuk mendirikan sebuah lapangan pekerjaan baru dan pada akhirnya peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga akan dapat tercapai. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah penelitian ini terdiri dari bagaimana kemandirian usaha bakul kucingan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga dan strategi peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui usaha bakul kucingan. Peneliti melakukan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatoris, wawancara mendalam (Indept Interview) dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman, terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kajian penelitian menggunakan dasar teori human capital Theodore Schultz, yang mana peneliti pun menghubungkannya dengan beberapa indikator tingkat kesejahteraan keluarga menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan pendapatan per kapita Nasional Indonesia. Keluarga bakul kucingan memiliki tingkat kesejahteraan yang beragam berdasarkan indikator BKKBN yang digunakan. Namun, pendapatan yang dicapai oleh para bakul kucingan telah melebihi pendapatan per kapita nasional.

ABSTRACT:
SITI NINIK ASMARANI 1506026017. The Improvement Strategy of Family Economic Welfare Through the business of Bakul Kucingan in Jetak Village Wedung Sub-District Demak Regency. Semarang: Faculty of Social Science and Politics of Walisongo State Islamic University. 2019.
The weak economic conditions require toproblem solving. This is because the bad condition of the community will make a negative impact on community survival. Therefore, in order to overcome the weak economy of the community, it is necessary to have a strategy to improve family economic welfare. The type of business chosen in this study is bakul kucingan. With this bakul kucingan business, it is expected that the income of the surrounding family can increase and the business can accommodate labor. It means that people who initially only rely on the fulfilment of the economy of the agricultural sector can be helped by the existence of this small industrial sector. Agriculture can be helped by the existence of this small industrial sector, so that, it is expected to help provide side jobs or can be an alternative way to establish a new field of work and ultimately an increase in family economic prosperity will be achieved. Based on this background, the researchers formulated the problem of this study consisting of how the independence of bakul kucingan business to improve family economic welfare and strategies to improve family economic welfare through bakul kucingan. Researchers conducted a type of qualitative research using a descriptive analytic approach. While the data collection techniques used were participatory observation, in-depth interviews and documentation. This study uses data analysis techniques proposed by Miles and Huberman, consisting of data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. Research studies use a theory of Theodore Schultz’s human capital. However, researchers also relate it to several indicators of the level of family welfare based on National Family Planning Coordinating Board (BKKBN) and Gross Domestic Product (GDP) per capita of Indonesia. The family of bakul kucingan have varying degrees of welfare based on the BKKBN indicators used. However, the revenue achieved by the sellers of bakul kucingan has been higher than Gross Domestic Product (GDP) per capita.