Skripsi ini menjelaskan tentang upaya meningkatkan kecerdasan spiritual anak sejak usia dini. Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya lembaga taman kanak-kanak multicultural yang didalamnya bukan hanya dari anak yang menganut ajaran Islam saja akan tetapi juga ada anak yang menganut ajaran Nasrani, sehingga perlu adanya pembiasaan spiritual yang seimbang dalam proses pembelajarannya. Dari permasalahan tersebut tentu diperlukannya metode dan media pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kecerdasan spiritual anak agar peningkatan dalam perkembangan anak menjadi efektif. Penelitian ini dilakukan di TK PGRI IV/89 Ngaliyan Semarang, penelitian ini bermaksud untuk menjawab permasalahan bagaimana upaya meningkatkan kecerdasan spiritual anak melalui metode cerita menggunakan media boneka tangan di TK PGRI IV/89 Ngaliyan Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanan melalui dua siklus dengan dua pertemuan pada setiap siklusnya, tahapan dari setiap tindakan siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelompok A TK PGRI IV/89 Ngaliyan Semarang tahun 2022/2023 yang berjumlah 10 anak. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada Siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan siswa dalam belajar hanya 57% yaitu dengan 6 anak memiliki kriteria baik dan 4 anak dengan kriteria cukup. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 80% dengan 7 anak mencapai kriteria memuaskan dan 3 anak mencapai kriteria baik dengan peningkatan mencapai 23% dari siklus sebelumnya. Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan harapan peneliti, dimana proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan tercipta suasana belajar yang kondusif.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui metode cerita menggunakan media boneka tangan ini dapat meningkatkan kecerdasan spiritual anak, untuk itu disarankan pada semua guru dapat memberikan kegiatan cerita menggunakan media boneka tangan yang menarik dan menyenangkan anak, selain itu guru juga harus mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan anak.