Penelitian ini ingin membahas mengenai partisipasi perempuan dalam tata kelola pemerintahan desa di bawah kepemimpinan kepala desa perempuan di Desa Mranak Kec. Wonosalam Kab. Demak. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan partisipasi perempuan di dalam berbagai program kegiatan pembangunan desa. Kepemimpinan Wartiwi ini memberi warna baru dalam berbagai program kegiatan pembangunan pedesaan di Desa Mranak. Permasalahan ini dikaji untuk menjawab pada dua pertanyaan penelitian mengenai bagaimana partisipasi perempuan di dalam tata kelola pemerintahan Desa Mranak di bawah kepemimpinan Kepala Desa Wartiwi selama tahun 2020-2022 dan apa dampak partisipasi perempuan pada program pembangunan yang responsif gender di Desa Mranak di bawah kepemimpinan Kepala Desa Wartiwi selama tahun 2020-2022.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas, studi ini menggunakan teori partisipasi dan pengarusutamaan gender (PUG) dengan menggambarkan fenomena dari data yang diperoleh di lapangan yang dibantu dengan metode penelitian kualitatif yang mengedepankan prosedur penelitian dengan menyajikan data deskriptif. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Pada penelitian ini pemilihan narasumber dipilih secara purposive.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam tata kelola pemerintahan desa di bawah kepemimpinan kepala desa Wartiwi mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Program kegiatan paling optimal dalam pelaksanaannya dan paling berhasil adalah pada bidang pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi di Desa Mranak dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan pengetasan kemiskinan serta mendorong peningkatan partisipasi perempuan dalam berbagai aktivitas perekonomian di Desa Mranak. Pemerintah desa memberikan hak dan kesempatan kepada masyarakat luas untuk memiliki akses ekonomi secara profesional dan memperluas usaha ekonomi masyarakat secara kemitraan, terutamanya bagi kaum perempuan.
Alasan pembangunan di bidang peningkatan SDM, pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kelembagaan tingkatnya masih di bawah pembangunan di bidang ekonomi karena adanya pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa harus selalu bekerja untuk mendapatkan penghasilan lebih sehingga prioritas pada pendidikan dan kesehatan jarang mendapat perhatian dari mereka, serta adanya pandangan dari masyarakat bahwa perempuan tidak seharusnya memiliki pendidikan yang tinggi karena nantinya perempuan hanya akan menjadi ibu rumah tangga. Hal ini yang menyebabkan jumlah perempuan dalam pembangunan desa di lain sektor pembangunan ekonomi masih terbilang kurang.

ABSTRACT:
This research aims to discuss women's participation in village governance under the leadership of a female village head in Mranak Village Kec. Wonosalam Kab. Demak. This is due to the increasing participation of women in various village development programs. Wartiwi's leadership brought a new perspective to various village development programs and activities in Mranak Village. This study aims to answer two research questions regarding women's participation in village governance under the leadership of Village Head Wartiwi during 2020-2022 and the impact of women's participation on gender-responsive development programs in Mranak Village under the leadership of Village Head Wartiwi during 2020-2022.
To answer the research questions above, this study uses the theory of participation and gender mainstreaming or PUG by describing phenomena based on field data obtained through qualitative research methods that prioritize research procedures by presenting descriptive data. The type of approach used is a case study approach. Data collection for this study used interview and documentation methods. In this study, the selection of informants was done purposively.
The results of this study show that women's participation in village governance under the leadership of Village Head Wartiwi has significantly increased. The most optimal and successful program activities were in the field of economic development. Economic development in Mranak Village was carried out to increase community income, reduce poverty, and encourage women's participation in various economic activities in the village. The village government provided rights and opportunities for the wider community to have access to professional economic activities and expanded community economic enterprises in partnership, especially for women.
The reasons why development in human resource development, education, health, infrastructure, and institutional development are still below that of economic development are due to the view of the community that one must always work to earn more income, so priorities in education and health rarely receive attention from them. Additionally, there is a view that women should not have a high level of education because they will only become housewives. This has caused the number of women involved in village development in other sectors apart from economic development to still be relatively low.