Kabupaten Demak diketahui termasuk kabupaten penghasil jambu air terbesar terutama jambu semarang kultivar citra yang telah menjadi unggulan, namun jarang yang mengetahui lebih lanjut mengenai jambu semarang kultivar Citra terutama pada eksplorasi metabolit. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis karakter morfologi tanaman jambu semarang, menganalisis senyawa metabolit ekstrak buah jambu semarang dan menganalisis senyawa penanda guna autentikasi buah jambu semarang dari lokasi yang berbeda. Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Juni 2022 di tiga lokasi antara lain Desa Betokan, Jungpasir dan Wonosari Kabupaten Demak. Metode penelitian antara lain karakterisasi morfologi tanaman, pengeringan sampel buah, ekstraksi dan analisis kandungan metabolit ekstrak buah menggunakan GC-MS. Hasil pengamatan morfologi mempunyai karakter morfologi yang sama dari segi kualitas secara kuantitas morfologi ada perbedaan namun tidak signifikan. Eksplorasi metabolit menggunakan GC-MS terdeteksi sebanyak 23 senyawa dari Desa Betokan, 19 senyawa dari Desa Jungpasir dan 23 senyawa dari Desa Wonosari. Senyawa yang diduga penanda ditentukan dari besaran luas area dan senyawa identitas adapun senyawa dengan besaran terluas yaitu senyawa 2,2-Dimethoxybutane yang ditemukan di ekstrak jambu semarang ‘Citra’ di Desa Jungpasir dan Wonosari sedangkan di Desa Betokan ditemukan senyawa Glyceraldehyde, Dihydroxyacetone adapun senyawa identitas atau senyawa yang berbeda di setiap lokasi dapat diketahui sebanyak 10 senyawa penanda yang ditemukan Desa Betokan, 6 senyawa yang ditemukan di Desa Jungpasir dan 4 senyawa yang ditemukan di Desa Wonosari.