Bimbingan rohani Islam menjadi suatu usaha serta tindakan yang mengarah pada kegiatan dalam membentuk, memelihara, dan meningkatkan kondisi rohani individu agar tetap taqwa dan berada di jalan Allah. Sedangkan etos kerja dapat terlihat dari semangat dalam mengerjakan suatu pekerjaan sesuai dengan norma yang berlaku diajarkan agama. Oleh karenanya bimbingan rohani Islam melalui kegiatan shalat tahajud yang diberikan petugas bimroh diharapkan mampu memberikan dampak postif secara psikologi spiritual sehingga pegawai dapat mempunyai kualitas etos kerja yang baik pada setiap pekerjaan yang dilakukannya. Rumusan masalah pada penelitian membahas: 1) bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani Islam melalui kegiatan shalat tahajud bagi pegawai di RSI PKU Muhammadiyah Tegal, 2) bagaimana kondisi kualitas etos kerja pegawai RSI PKU Muhamadiyah Tegal setelah mengikuti kegiatan shalat tahajud. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif untuk menggambarkan bimbingan rohani Islam melalui kegiatan shalat tahajud dapat meningkatkan etos kerja pegawai, dengan obyek penelitiannya pegawai dan pembimbing kerohanian di RSI PKU Muhammadiyah. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian, uji keabsahan data yang digunakan teknik triangulasi sumber dan teknik. Analisis data dalam penelitian ini memakai model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Penerapan kegiatan shalat tahajud pada pegawai merupakan proses dari bimbingan rohani yang menjadi program khusus dengan tujuan untuk menyeimbangkan antara bimbingan psikologis dan bimbingan spiritual. Proses pelaksanaannya dimulai dari mukkadimah berisi penyampaian tata cara dan manfaat shalat tahajud, shalat tahajud, shalat witir, do’a, shalat subuh, dilanjutkan dengan tausiah singkat. 2) Kondisi etos kerja pegawai sebelum mengikuti kegiatan shalat tahajud didapati etos kerja cukup baik namun belum optimal. Rangkaian kegiatan shalat tahajud yang dilakukan menunjukkan perubahan etos kerja yang baik dilihat dari aspek: a) memiliki moralitas yang bersih (ikhlas), menganggap pekerjaannya sebagai ibadah dan sumber pahala b) memiliki rasa bahagia karena melayani, merasa bahagia karena sebagai bentuk kecintaan terhadap pekerjaan, melihat kondisi pasien yang semakin membaik dan dikatakan sembuh, c) memiliki rasa percaya diri, lebih percaya diri dengan pengalaman yang cukup lama, serta mempunyai pengetahuan baik kesehatan dan agama dan optimis, d) memiliki tanggung jawab, memiliki tanggung jawab kepada Allah, pasien dan kelurganya dan e) memiliki kedisiplinan, kejujuran, dan mandiri, menerapkan sikap disiplin dengan visit ke pasien sesuai jadwal, melaksanakan ibadah saat terdengar adzan