Studi eksistensi arah kiblat masjid dan mushola area pariwisata daerah Sleman dan Yogyakarta
Fauziah R, Hasna Aldora (2022) Studi eksistensi arah kiblat masjid dan mushola area pariwisata daerah Sleman dan Yogyakarta. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1902046060_Hasna_Aldora_Fauziah_R.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (8MB)
Abstract
Pengukuran arah kiblat masjid dan mushola yang berada di ruang publik khususnya kawasan pariwisata kurang diperhatikan oleh pakar ilmu falak ataupun pengelolanya. Sebagai contoh Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan salah satu destinasi pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, terdapat masjid atau mushola yang arah kiblatnya tidak akurat setelah dilakukan pengukuran kembali. Padahal menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah sholat dan tidak banyak pengunjung yang memperhatikan keakurasian arah kiblat untuk melaksanakan sholat ketika berwisata.
Dari permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian tentang bagaimana eksistensi arah kiblat masjid dan mushola yang ada di area pariwisata daerah Sleman dan Yogyakarta dan bagaimana tingkat keakurasian arah kiblat masjid dan mushola yang ada di area pariwisata daerah Sleman dan Yogyakarta.
Penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan mendeskripsikan variable tertentu secara terperinci. Jenis penelitian termasuk penelitian lapangan (field research) dimana peneliti berperan aktif di lokasi penelitian untuk memaparkan dan menggambarkan keadaan serta fenomena lebih jelas mengenai situasi yang terjadi dan menelaah bahan kepustakaan yang berkaitan dengan kajian yang diteliti sebagai penunjang analisis data hasil penelitian lapangan.
Adapun hasil penelitian ini adalah Dari 10 sampel tempat pariwisata daerah Sleman dan Yogyakarta dan 19 masjid mushola yang ada di dalamnya peneliti dapat mengukur secara langsung semua tempat menggunakan istiwa’ain, hanya saja terdapat satu tempat yang tidak bisa diukur menggunakan Google Earth karena terhalang pohon, dan hanya 6 masjid mushola saja dengan artian hanya 32% masjid mushola yang arah kiblatnya telah tersertifikasi oleh Kemenag setempat. Dan pada hasil uji keakurasian arah kiblat masjid dan mushola di area pariwisata daerah Sleman dan Yogyakarta menunjukkan terdapat dua kategori, yaitu kategori masuk batas toleransi dan tidak masuk batas toleransi.
ABSTRACT:
Measurement of the Qibla direction of mosques and prayer rooms in public spaces, especially tourism areas, is not paid much attention to by experts in astronomy or their managers. For example, the Special Region of Yogyakarta, which is one of the tourism destinations visited by many domestic and foreign tourists, has a mosque or prayer room whose Qibla direction is inaccurate after being re-measured. Even though facing the Qibla is one of the conditions for a valid prayer and not many visitors pay attention to the accuracy of the Qibla direction when praying.
From these problems the authors conducted research on how the existence of the Qibla direction of mosques and prayer rooms in the tourism area of Sleman and Yogyakarta and how the accuracy of the Qibla direction of mosques and prayer rooms in the tourism area of Sleman and Yogyakarta.
This research is categorized as a descriptive qualitative research by describing certain variables in detail. This type of research includes field research (field research) in which the researcher plays an active role at the research location to explain and describe the conditions and phenomena more clearly regarding the situation that occurs and examine the literature relating to the study being studied as a support for the analysis of data from field research results.
The results of this study are that out of 10 samples of tourism sites in Sleman and Yogyakarta and 19 prayer rooms in them, researchers can directly measure all places using istiwa'ain, only there is one place that cannot be measured using Google Earth because it is blocked by trees. and only 6 prayer room mosques meaning that only 32% of the prayer room mosques have their Qibla direction certified by the local Ministry of Religion. And the results of the Qibla direction accuracy test for mosques and prayer rooms in the tourism areas of Sleman and Yogyakarta show that there are two categories, namely categories within the tolerance limit and not within the tolerance limit.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Akurasi; Arah Kiblat; Masjid; Musalla; Area pariwisata |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 18 Aug 2023 10:05 |
Last Modified: | 18 Aug 2023 10:05 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20637 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year