Pemberdayaan masyarakat kerapkali dikaji secara sosiologis dan didefinisikan dengan sudut pandang yang berbeda. Definisi pemberdayaan yakni usaha perjuangan masyarakat untuk menuju kemandirian dengan mengembangkan skill, pengetahuan, dan sebagainya. Penelitian ini berbeda karena mengkaji pemberdayaan dalam ranah politik dengan temuan unik yakni pembangunan shrimp estate di Desa Tegalretno sebagai pemberdayaan masyarakat yang menjadi polemik karena lahan yang digunakan untuk pembangunan adalah lahan pemerintah namun menjadi lahan hak guna pakai masyarakat Desa Tegalretno sehingga mereka khawatir kehilangan mata pencaharian. Selain itu, masih rendahnya pelatihan dan pendampingan untuk masyarakat sekitar sehingga mereka khawatir bahwa tenaga lokal yang digunakan bukan dari warga desa tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini menjawab masalah yakni pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kawasan shrimp estate dan kontestasi politik para stakeholder pada proses pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan masyarakat menurut Mansour Fakih dan teori Critical Discourse Analysis (CDA) dari Norman Fairclough. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif berbasis penelitian lapangan dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh dalam penelitian yakni data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara teknik analisis data yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.