Pendidikan merupakan bidang yang memfokuskan kegiatan pada proses belajar mengajar. Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Kualitas kinerja guru di sebuah lembaga sangat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran di sekolah. Peningkatan kinerja guru di sekolah perlu dilakukan baik oleh guru sendiri melalui motivasi yang dimilikinya maupun pihak kepala sekolah melalui pembinaan-pembinaan. Kepala sekolah memiliki peran sebagai motivator yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru karena motivasi berfungsi untuk mengarahakan, mengaktifkan, dan meningkatkan kegiatan yang dapat menghasilkan pada peningkatan kinerja guru. Untuk itu kepala sekolah harus mempunyai strategi yang tepat dalam memberikan motivasi kepada guru agar mereka dapat meningkatkan kinerjanya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan dua orang guru. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan. Sedangkan pengujian keabsahan data menggunakan teknik tringulasi sumber data. Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana kinerja guru di MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang? 2) Bagaimana peran kepala sekolah sebagai motivator dalam mengoptimalkan kinerja guru di MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kinerja guru di MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang masih belum maksimal dalam ketepatan waktu seperti masih ada guru yang datang terlambat dan tidak memberitahukan izin ketika tidak masuk. Dalam menggunakan peralatan kantor untuk meminimalisir kerusakan juga sudah dilakukan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan saja kemudian mengembalikan ketika selesai digunakan, bertanggungjawab penuh terhadap tugas dan pekerjaannya seperti mempersiapkan pembelajaran dari merencanakan, melaksanakan, sampai evaluasi hasil belajar, mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah dengan berpedoman pada rumusan tata tertib kedisiplinan yang harus dipatuhi oleh semua guru. 2) peran kepala sekolah sebagai motivator dalam mengoptimalkan kinerja guru di MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang adalah dengan melakukan pengaturan lingkungan fisik berupa menerapkan absensi fingerprint untuk guru agar dapat memotivasi guru untuk datang tepat waktu. Pengaturan suasana kerja dilakukan kepala sekolah dengan membangun komunikasi yang baik mengenai hubungan keseharian kepala sekolah dengan guru. Penanaman disiplin dilakukan kepala sekolah dengan membuat rumusan tata tertib kedisiplinan guru yang harus dipatuhi, menjadi contoh teladan dalam mematuhi kedisiplinan, dan selalu mengingatkan tentang kedisiplinan ketika rapat. Memberikan dorongan seperti memberikan motivasi “Ikhlas beramal” kepada guru agar dapat menjalankan tugasnya dengan ikhlas. Memberikan penghargaan dengan mengadakan lomba tertib kedisiplinan antar guru dan guru yang tidak terlambat dalam satu bulan akan mendapat reward.