Kurikulum merdeka belajar merupakan kebijakan baru Kemendikbud RI yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Sehingga kurikulum merdeka belajar telah mendapat respon beragam dari berbagai lembaga pendidikan. Tentunya juga mendapatkan ragam tanggapan dari para guru, siswa dan orang tua siswa. Dengan adanya kurikulum merdeka belajar respon guru bermacam-macam ada yang pro dan kontra, akan tetapi kurikulum merdeka belajar merupakan suatu kebebasan yang diberikan kepada guru dan murid dalam berinovasi dan berkreasi dalam pembelajaran.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: 1) Bagaimana respon guru PAI dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar di SMP Islam Manba’ul Ulum Mayong Jepara? 2) Apa faktor hambatan dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar? Adapun penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (Field Research). Menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan populasi 5 guru PAI dan 2 guru yaitu kepala sekolah dan waka kurikulum di SMP Islam Manba’ul Ulum Mayong Jepara.
Dari hasil penelitian diperoleh data keseluruhan kriteria respon guru PAI dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar di SMP Islam Manba’ul Ulum Mayong Jepara yang memiliki kategori tinggi sebanyak 2 guru PAI (29%), kategori sedang sebanyak 5 guru PAI (71%). Kemudian respon guru PAI pada konsep merdeka belajar yang memiliki kategori tinggi sebanyak 2 guru PAI (28,6%), kategori sedang sebanyak 5 guru PAI (71,4%). Pada kebijakan merdeka belajar yang memiliki kategori tinggi sebanyak 2 guru PAI (28,6%), kategori sedang sebanyak 5 guru PAI (71,4%). Pada ciri-ciri merdeka belajar yang memiliki kategori tinggi sebanyak 2 guru PAI (28,6%), kategori sedang sebanyak 5 guru PAI (71,4%). Pada tujuan kurikulum merdeka

belajar yang memiliki kategori tinggi sebanyak 2 guru PAI (28,6%), kategori sedang sebanyak 4 guru PAI (57,1%) dan rendah sebanyak 1 guru PAI (14,3%). Dan pada komponen merdeka belajar yang memiliki kategori tinggi sebanyak 2 guru PAI (28,6%), kategori sedang sebanyak 5 guru PAI (71,4%). Artinya kecenderungan respon guru PAI dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar pada kategori sedang. Adapun faktor hambatan dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar dengan kategori tinggi sebanyak 1 guru PAI (14,3%), kategori sedang sebanyak 5 guru PAI (71,4%) dan rendah sebanyak 1 guru PAI (14,3%). Artinya kecenderungan responden terhadap faktor hambatan dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar pada kategori sedang.
Hasil penelitian memberikan saran bahwa guru dapat mengevaluasi kurikulum merdeka belajar terhadap sekolah dan dirinya sendiri. Dan juga sekolah dapat mengevaluasi jalannya kurikulum merdeka belajar yang belum lama diterapkan di lapangan. Sekolah seharusnya mengadakan sosialisasi terkait kurikulum merdeka belajar terhadap guru. Seperti pengadaan buku pedoman dan alat praktik segera diupayakan agar guru dalam penyampaian proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan peserta didik dapat belajar secara maksimal.