Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Pada pembelajaran kurikulum meredeka di sekolah penggerak lebih berfokus pada projek penguatan profil pelajar pancasila. Pendidik harus menyiapkan beberapa strategi yang bisa menunjang dalam penerapan Kurikulum Merdeka dan menyiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: 1) Bagaimanakah model strategi implementasi kurikum merdeka pada pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 16 Semarang? 2) Apa problematika dalam implementasi kurikum merdeka pada pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 16 Semarang? .
SMP Negeri 16 Semarang merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang sudah menjadi sekolah penggerak dan sudah menerapkan kurikulum merdeka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model dan strategi yang digunakan dalam implementasi kurikulum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Implementasi di SMP Negeri 16 Semarang dan juga untuk mengetahui kendala dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah penggerak pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 16 Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptf dengan jenis lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang di perlukan pada penelitian ini meliputi hasil observasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ATP, Modul Ajar, dan hasil wawancara sebagai data pendukung. Hasil data yang didapatkan berdasarkan teknik pengumupulan data berupa hasil obeservasi, wawancara serta dokumentasi. Kemudian di analisis dalam bentuk uraian desktriptif.
Dari hasil penelitian di peroleh yaitu bahwa 1) Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah penggerak pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 16 Semarang yaitu dengan mempersiapkan Modul Ajar, ATP (alur tujuan pembelajaran), penilaian atau asesmen dan menentukan media dan alat bahan sesuai dengan materi. Dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan saitifik, menggunakan strategi pembelajaran interaktif, menggunakan pendekatan langsung dan menggunakan media alat bahan seperti papan tulis, buku, hp, leptop, video, LCD dan alat bantu sesuai dengan materi pembelajaran. Pada asesmen atau penilaian menggunakan asesmen diagnostic, asesmen formatif, dan asemen sumatif. 2). Kendala dalam ipmelementasi Kurikulum Merdeka yaitu kurangnya sosialisasi Kurikulum Merdeka dari pemerintah dan juga kurangnya kesadaran siswa dalam kegiatan peojek untuk mencapai tujuan profil pelajar Pancasila
Hasil penelitian memberikan saran bahwa penerapan kurikulum merdeka masih banyak yang harus di perbaiki terutama sosialisasi pemerintah pada pendidik tentang impelementasi kurikulum merdeka dan juga pentingnya keterlibatan guru pada kurikulum merdeka agar mencapai tercapainya tujuan profil pelajar Pancasila