Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Penyesuaian diri merujuk pada kemampuan individu untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik, sosial, dan psikologis mereka. Ini melibatkan keseimbangan antara kebutuhan individu dan tuntutan yang ada di sekitar mereka. Konseling merupakan alternatif solusi yang efektif bagi individu yang menghalami masalah dalam menyesuaikan diri. Konseling adalah proses yang melibatkan hubungan kerja sama antara seorang konselor yang terlatih dan klien dalam mencari pemahaman, pengembangan keterampilan, dan menemukan solusi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan konseling individu dalam mengatasi problematika penyesuaian diri santri asal Amerika di Pondok Tahfidh Putri Yanbuul Qur’an 2 Muria. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan deskriptif yaitu: pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, Problematika penyesuaian diri yang dialami santri amerika disebabkan oleh perbedaan bahasa, budaya, dan pola hidup, akibatnya, ia mengalami kesedihan dan kesepian, rasa kurang percaya diri, homesick yang berlebihan dan enggan berhubungan dengan orang lain. Konseling Individu dalam mengatasi problematika penyesuaian diri diketahui sudah sesuai dengan teori yang ada. Pada tahapan pelaksanaan konselingnya meliputi 3 tahapan, tahap awal (assessment), tahap pertengahan (inti), dan tahap akhir (kesimpulan dan evaluasi).
Melalui konseling individu, santri asal Amerika dapat mengatasi problematika penyesuaian dirinya dan meraih kehidupan yang harmonis dan seimbang, setelah proses pelaksanaan konseling, ia mendapatkan pemahaman yang baru akan dirinya yang lebih baik, mulai berpikir ulang dan mampu membuat keputusan yang lebih tepat.