Dana merupakan salah satu hal yang penting dalam pengelolaan masjid dan harus dilaksanakan dengan profesional, jujur dan penuh tanggungjawab, maka dibutuhkan adanya pengurus masjid yang mampu mengemban tugas dengan baik.
Masjid Suada’ Pilangwetan merupakan tempat untuk beribadah umat muslim disekitarnya, secara fisik sudah cukup terlihat bagus meskipun masih ada beberapa dalam proses finising, masih ada beberapa yang masih harus deselesaikan dalam pembangunannya antara lain kubah di atas masjid bagian kanan dan kiri, jalanan yang ada di halaman masjid yang belum juga di dicor, belum transparasinya dengan detail terkait data dana yang di publikasikan kepada warga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dana di masjid suada’ pilangwetan kecamatan kebonagung kabupaten demak dan untuk mengetahui apa saja hambatan dan solusi dalam pengelolaan dana masjid suada’ pilangwetan kecamatan kebonagung kabupaten demak. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data berupa teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa. Pertama Masjid Suada’ menggunakan metode pendekatan dakwah bil hal. Dakwah ini merupakan dakwah yang dilaksanakan dengan perilaku yang nyata. Dipisahkannya antara bendahara masjid dan bendahara pembangunan masjid namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kemakmuran masjid dan kesejahteraan jama’ahnya. Kedua dalam pengelolaan dana masjid Suada’ khusus pada saat pandemi Covid-19 sedang marak-maraknya ada beberapa hambatan yang dialami oleh para pengurus masjid adalah pertama, penurunan dana pemasukan yang cukup berpengaruh pada pengelolaan dana, kedua, pengelolaan dana yang berubah karena biasanya pada masa normal masjid selalu baik dalam pengelolaan sumber dana masuk dan keluarnya, ketiga, Tidak diperbolehkannya kegiatan-kegiatan yang sifatnya banyak mengudang kerumunan sehinnga pada saat jama’ah jum’at dibatasi, jadi salah satu sumber dana yang diperoleh yaitu dari kotak jum’at berkurang, sehingga pengurus harus menggunaka dana tersebut dengan baik dan bijak. Solusi yang dapat diambil ketika terdampak pandemi yaitu pengurus harus memfikirkan dengan baik ketika hendak mengeluarkan dana jika dirasa itu sifatnya tidak terlalu penting untuk masjid maka pengeurus tidak mengeluarkan dana tersebut agar tidak terjadi pemborosan dalam pengeluaran dana. Dengan sangat terpaksanya pembangunan atau renovasi masjid dihentikan untuk sementara sampai pandemi berangsur baik sehingga keuangan kembali normal lagi. Pengurus harus bijak dalam menghadapi masalah dengan sumber dana masjid agar pengelolaan dananya tertata dengan rapi meski sedang menghadapi pandemi covid-19.