Kegiatan rukyatul hilal telah dilaksanakan di Provinsi Riau semenjak tahun 1984 yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan pada tahun 2004 dilanjutkan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Riau. Provinsi Riau mempunyai tempat rukyat yang terletak di Kota Pekanbaru dengan lokasi rukyat berada di roof top bangunan hotel, dan juga berada di di luar Kota Pekanbaru, yang berlokasi di sekitar Pantai. Dari sekian banyak nya tempat atau lokasi yang pernah dilakukan ada beberapa tempat yang menjadi rekomendasi dari para ahli falak di Provinsi Riau yaitu di Pantai Tanjung Jaya dan Pantai Selat Baru. Tetapi pelaksanaan rukyatul hilal di lokasi tersebut tidak rutin dilakukan mengingat kurangnya dana dan anggaran. Sehingga, pelaksanaan rukyatul hilal lebih banyak dilakukan di Kota Pekanbaru yaitu di hotel-hotel yang tertinggi. Dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai dasar pertimbangan dalam pemilihan tempat untuk rukyatul hilal di Provinsi Riau, dan kelayakan tempat rukyatul hilal yang telah direkomendasikan oleh THR Provinsi Riau.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bersifat deskriptif. Dalam menganalisa hasil penelitian, penulis menggunakan data primer yaitu berupa hasil penelitian lapangan penulis di tiga tempat serta hasil wawancara dari berbagai narasumber mulai dari anggota tim hisab rukyat Provinsi Riau dan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Riau. Sedangakan data sekunder menggunakan hasil dokumentasi observasi yang penulis peroleh dari penelitian lapangan dan tulisan-tulisan yang berkaiatan dengan penelitian ini, baik itu buku atau karya tulis ilmiah yang sesuai dengan penelitian penulis.
Penulis menilai tingkat kelayakan di lokasi-lokasi yang diteliti berbeda-beda. Tingkat kelayakan lokasi tersebut bervariasi, tergantung dari penilaian berdasarkan kriteria primer dan sekunder. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah pertama; Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi tempat rukyatul hilal di kota Pekanbaru yaitu bebas pandang dari rentang azimuth 240˚-300˚ tanpa penghalang baik fisik maupun non fisik, ketinggian tempat pengamatan. Sedangkan apabila di luar Kota Pekanbaru dasar pertimbangan dalam pemilihan tempatnya yaitu bebas pandang dari rentang azimuth 240˚-300˚ tanpa penghalang baik fisik maupun non fisik, ketinggian tempat, berada di pinggir pantai dan kesediannya anggaran dan dana. Kedua; ditinjau dari perspektif Geografi dan Klimatologi dari ketiga tempat yang dilakukan di Pantai Tanjung Jaya memiliki kriteria yang cukup layak dibandingkan kedua lokasi di Hotel The Zuri dan Pantai Selat Baru. Dikatakan cukup layak karena didukung oleh kriteria primer pada keadaan azimuth hilal berada di azimuth 240° sampai 300° tidak ada penghalang fisik, keadaan lingkungan yang jauh dari polusi udara maupun cahaya hanya saja akses menuju ke lokasi kurang mendukung.